Monday, August 15, 2016

Isian Sertifikasi Dosen Tentang Keterbukaan Terhadap Kritik

Suatu kewajaran untuk setiap pelayan masyarakat mendapatkan suatu kritikan. Tidak terkecuali untuk profesi dosen. Dosen sebagai manusia biasa tentulah juga memiliki kekurangan-kekurangan dalam memberikan pelayanan terutama di dalam pelaksanaan pembelajaran. Dalam ranah kepuasan semua mahasiswa di dalam pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan oleh dosen, keunikan yang terdapat pada diri mahasiswa antara yang satu dengan yang lainnya, menjadi sebab terjadinya ketidakmungkinan menjangkau kepuasan semua mahasiswa. Sehingga seorang dosen perlu arif dan bijak dalam menerima kritik/saran yang diberikan mahasiswa. Dalam hal keterbukaan terhadap kritik ini, saya cukup sering menanggapi kritik/saran dengan cara menerima kritik/saran dengan apa adanya, yang kemudian lebih memilih untuk merefleksi diri terhadap kritik/saran yang disampaikan dengan memikirkan hal apa yang bisa saya lakukan untuk menjadi lebih baik lagi, memperbaiki apa yang kurang dengan lapang dada, serta mengucapkan terima kasih untuk kritik/saran yang disampaikan oleh mahasiswa tentang pelaksanaan pembelajaran yang saya laksanakan. Untuk lebih jelasnya, adapun contoh nyata keterbukaan terhadap kritik yang telah saya lakukan yaitu mengenai masalah nilai mahasiswa, saya sangat terbuka untuk memperlihatkan perhitungan nilai berdasarkan kehadiran, tugas-tugas, hasil ujian tengah semester dan hasil ujian akhir semester. Selain masalah nilai, saya pernah meminta mahasiswa pada akhir pertemuan untuk memberikan kritik/saran terhadap pembelajaran yang saya laksanakan dengan menuliskan kritik/saran pada selembar kertas yang kemudian dikumpulkan. Kritik/saran tersebut, saya jadikan bahan pertimbangan/perbaikan untuk pembelajaran-pembelajaran yang saya laksanakan selanjutnya.

No comments:

Post a Comment