Monday, August 15, 2016

Isian Sertifikasi Dosen Tentang Nilai Inovatif

Inovasi berarti penemuan baru dalam teknologi manusia baik hal yang benar-benar baru (belum ada sebelumnya) maupun hal yang berbeda dari yang sudah ada atau sudah dikenal sebelumnya. Dalam melakukan sebuah riset, seorang peneliti perlu untuk memperhatikan poin inovatif dalam risetnya. Poin inovasi dapat diberikan dalam metodologi, ataupun substansi materi ataupun teori. Bagi saya, penelitian yang dilakukan semuanya memiliki nilai inovatif. Nilai inovatif tersebut saya jabarkan sebagai berikut: (1) penelitian Korelasi Antara Hasil Belajar Siswa Semester Akhir Dengan Hasil Ujian Akhir Nasional Siswa Kelas VI SD Negeri 13 Sungai Kawat memiliki nilai inovatif dalam hal substansi materi yang dikaji maupun metodologi yang digunakan. Nilai inovasi tersebut dapat dilihat dari kedua variabel yang dihubungkan merupakan variabel yang jarang diteliti keterkaitannya. Untuk selanjutnya (2) riset Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Menggunakan Media Kartu Huruf Pada Pembelajaran Tematik Kelas II Sekolah Dasar Negeri 02 Nanga Tebidah Tahun Pelajaran 2014/2015 mempunyai nilai inovatif yakni pada substansi materi. Dapat dilihat bahwa hal yang dikaji adalah kemampuan membaca permulaan, selama ini kajian penelitian jarang menyentuh substansi pada pendidikan ke-SD-an terutama di kelas rendah. Selain itu, substansi tentang pembelajaran tematik merupakan substansi yang sedang digalakkan oleh pemerintah, dan untuk di daerah sintang yang termasuk wilayah terdepan, terluar dan tertinggal (3T), pembelajaran tematik termasuk sesuatu yang baru untuk di beberapa wilayah di Sintang, Kalimantan Barat. Selanjutnya kajian tentang media kartu huruf juga merupakan sesuatu yang unik dan jarang dikaji. Kemudian untuk yang terakhir adalah (3) Penelitian Analisis Kemampuan Menyimak Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia (Penelitian Studi Kasus Pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 04 Sintang) Tahun Pelajaran 2014/2015 memiliki poin inovatif dari segi substansi materi yakni mengkaji kasus tentang kemampuan menyimak pada pembelajaran Bahasa Indonesia pada siswa SD. Substansi ini juga jarang dikaji di dalam riset-riset. Selain substansi materi yang unik, metodologi yang digunakan juga inovatif karena menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif menguraikan suatu kasus di dalam pembelajaran. Terakhir, bila ditinjau ulang ketiga riset ini untuk dibedakan dari sisi metode penelitian, dapat dilihat inovatif yang sangat jelas yakni jenis penelitian yang digunakan berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Hal ini terjadi dikarenakan adanya keinginan mengembangkan diri dan mencari ilmu pengetahuan dengan berbagai metode penelitian namun tetap dalam koridor keilmuan saya yakni pendidikan dasar.

No comments:

Post a Comment