Oleh: Sudin
Foto Bersama Nara Sumber, Pengawas, dan Panitia Pelaksana
Sebanyak 47 orang guru, 12 orang mahasiswa dan 2 orang dosen STKIP
Persada Khatulistiwa Sintang mengikuti “SEMINAR PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU,
PENDEKATAN SAINTIFIK DAN PENILAIAN AUTENTIK” di Sulang Betung Kecamatan
Sekadau Hulu, Kabupaten Sekadau. Yang mana nara sumbernya langsung dari dosen
STKIP Persada Khatulistiwa
Sintang yaitu Dwi Cahyadi Wibowo
M.Pd dan Didin Syafruddin S.P, M.Si. Pelaksanaan seminar dilaksanakan di Sulang
Betung, pada hari Senin tanggal 21 November 2016 di SDN 35 Sulang Betung
Kecamatan Sekadau Hulu Kabupaten Sekadau. Peserta seminar diikuti oleh 47 orang
guru dari 7 SD yaitu SDN 35 Sulang Betung, SD 05 Boti, SD 06 Sungai Sambang, SD
23 Sungai Agung, SD 24 Bontin, SD 26 Mondi, dan
SD 38 Tapang Birah. Seminar dihadiri oleh Pengawas SD serta Pengawas
Cabang Dinas Kabupaten sekadau. Litang. S.Ag Sebagai kepala Sekolah
Penyelenggara mengatakan bahwa “seminar yang dilaksanakan ini merupakan kali
pertama terjadi di SD Sulang Betung, kami berharap mendapat pengetahuan yang
lebih”. Menurut dosen STKIP Persada Khatulistiwa Sintang Didin Syafruddin
mengatakan bahwa pelaksanaan seminar ini mengacu kepada Tri dharma Perguruan tinggi yang tidak terlepas dari
pengabdian kepada masyarakat. Dengan adanya seminar tersebut, pengabdian kepada
masyarakat akan lebih terlihat secara nyata bahwa Tri Dharma Perguruan Tinggi telah terlaksanakan.
Pengawas cabang SD mengatakan bahwa “seminar seperti ini baru pertama kali dilaksanakan
di Kecamatan Sekadau Hulu khususnya
Sulang Betung”. Selain pengawas SD, ketua koordinator SD juga mengatakan bahwa
“seminar ini menjadi ilmu pengetahuan yang baru didapat dan pengalaman yang
baru serta menjadi harapan yang baik untuk ke depannya bagi guru”. Pelaksanaan seminar ini dilakukan dengan alasan bahwa
sekolah-sekolah yang tergabung dengan SD 06 Sungai Sambang belum melaksanakan
pembelajaran Tematik terpadu. Menurut Nara Sumber, Dwi cahyadi Wibowo, M.Pd
mengatakan bahwa pembelajaran tematik terpadu ini mengacu kepada keaktifan
siswa di dalam kelas dalam proses belajar mengajar. Yang mana, semua siswa ikut
berperan aktif dalam pembelajaran agar pembelajaran tersebut lebih bermakna.
Selain itu, pembelajaran tematik memberikan dan memperkenalkan pembelajaran lebih
konkret dan nyata sesuai dengan kehidupan sehari-hari siswa. Dimana semua siswa
akan menjadi pusat terjadinya proses belajar mengajar serta guru hanya menjadi
motivator dan fasilitator. Selain menyampaikan tentang tematik terpadu, beliau
juga memberikan langkah-langkah pelaksanaan pendekatan saintifik yaitu mengamati, bertanya, menalar, mencoba, dan
membentuk jejaring. Pembelajaran
menggunakan saintifik ini akan membuat para
siswa lebih kreatif, inovatif, aktif dan produktif. Hal ini disampaikan mengingat
pembelajaran saintifik dan tematik terpadu
belum dilaksanakan di sekolah-sekolah tertentu karena pelaksanakaannya
memerlukan media dan alat peraga yang menunjang. Kemudian, dwi juga membahas tentang penilaian autentik yang
biasa dilaksanakan untuk penilaian di sekolah. Penilaian autentik ini
menyangkut tiga penilaian yang penting dilaksanakan oleh guru yaitu penilaian
pengetahuan, penilaian sikap, dan penilaian keterampilan. Untuk Penilaian
pengetahuan dapat dinilai dengan memberikan tes tertulis, tes lisan, dan
penugasan. Penilaian sikap dapat dinilai ketika proses pembelajaran berlangsung
melihat keaktifan siswa di dalam kelas maupun di luar kelas. Sedangkan penilaian keterampilan
dapat dinilai dengan tes perbuatan pungkasnya.
No comments:
Post a Comment