Sunday, September 20, 2015

Metode Ceramah

Elisabet Vivi Novianti, dkk.
A.     Pengertian Metode Ceramah
Pengertian metode ceramah menurut para ahli sebagai berikut :
1.      Menurut Gilstrap dan Martin 1975 : ceramah berasal dari bahasa latin yaitu Lecturu, Legu ( Legree, lectus) yang berati membaca kemudian diartikan secara umum dengan mengajar sebagai akibat dari guru menyampaikan pelajaran dengan membaca dari buku dan mendiktekan pelajaran dengan penggunaan buku. Penerapan dan penuturan secara lisan oleh guru terhadap kelasnya, dengan menggunakan alat bantu mengajar untuk memperjelas uraian yang disampaikan kepada siswa. Metode ceramah ini sering kita jumpai pada proses-proses pembelajaran di sekolah mulai dari tingkat yang rendah sampai ke tingkat perguruan tinggi, sehingga metode seperti ini sudah dianggap sebagai metode yang terbaik bagi guru untuk melakukan interaksi belajar mengajar. Satu hal yang tidak pernah menjadi bahan refleksi bagi guru adalah tentang efektifitas penggunaan metode ceramah yaitu mengenai minat dan motivasi siswa, bahkan akhirnya juga berdampak pada prestasi siswa.
2.    Wina Sanjaya (2006: 147) mengemukakan bahwa “Metode ceramah dapat diartikan sebagai cara menyajikan pelajaran melalui penuturan secara lisan atau penjelasan langsung kepada sekelompok siswa.” Metode ceramah merupakan cara untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran ekspositori.
3.    Dr. Hamdani,M.A. (2011: 278) mengemukankan bahwa “Metode ceramah adalah suatu cara mengajar yang paling tradisional dan telah lama dilaksanakan oleh guru. Dengan penyajian materi melalui penuturan dan penerangan lisan guru kepada siswa. Metode ini digunakan apabila pelajaran tersebut banyak mengandung hal-hal yang memerlukan penjelasan dari guru.
4.    Menurut Winarno Surahmad, M.Ed, ceramah adalah penerangan dan penuturan secara lisan oleh guru terhadap kelasnya, sedangkan peranan murid mendengarkan dengan teliti, serta mencatat yang pokok dari yang dikemukakan oleh guru.
B.      Kelebihan Metode Ceramah
Kelebihan metode ceramah menurut para ahli sebagai berikut.
1.      Menurut Wina Sanjaya (2006: 148) beberapa kelebihan metode ceramah diantaranya:
a.       Metode ceramah merupakan metode yang murah dan mudah, murah maksudnya ceramah tidak memerlukan peralatan yang lengkap, sedangkan mudah karena ceramah hanya mengandalkan suara guru dan tidak memerlukan persiapan yang rumit;
b.      Metode ceramah dapat menyajikan materi pelajaran yang luas, artinya materi pelajaran yang banyak dapat dijelaskan pokok-pokoknya saja oleh guru;
c.       Metode ceramah dapat memberikan pokok-pokok materi yang perlu ditonjolkan, artinya guru dapat mengatur pokok-pokok materi yang perlu ditekankan sesuai kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai;
d.      Melalui ceramah guru dapat mengontrol keadaan kelas, karena kelas merupakan tanggung jawab guru yang ceramah;
e.       Organisasi kelas dengan menggunakan ceramah dapat diatur menjadi lebih sederhana.
2.      Menurut Suryono Adapun kelebihan yang diperoleh dari penggunaan metode ceramah adalah:
a.       Suasana kelas berjalan dengan tenang, karena murid melakukan aktivitas yang sama, sehingga guru dapat mengawasi murid sekaligus secara komprehensif.
b.      Tidak membutuhkan tenaga yang banyak dan waktu yang lama, dengan waktu    yang cukup singkat murid dapat menerima pelajaran sekaligus secara bersama.
c.       Pelajaran bisa dilaksanakan dengan cepat, karena dalam waktu yang sedikit dapat diuraikan bahan yang banyak.
d.      Melatih para pelajar untuk menggunakan pendengarannya dengan baik sehingga mereka dapat menangkap dan menyimpulkan isi ceramah dengan cepat dan tepat.
3.      Menurut Winarno Surahmad, M.Ed, kelebihan metode ceramah :
a.    Guru mudah menguasai kelas.
b.    Mudah mengorganisasikan tempat duduk / kelas.
c.    Dapat diikuti oleh jumlah siswa yang besar.
d.   Mudah mempersiapkan dan melaksanakannya.
e.    Guru mudah menerangkan pelajaran dengan baik.
f.     Lebih ekonomis dalam hal waktu.
g.    Memberi kesempatan pada guru untuk menggunakan pengalaman, pengetahuan dan kearifan.
h.    Dapat menggunakan bahan pelajaran yang luas
i.      Membantu siswa untuk mendengar secara akurat, kritis, dan penuh perhatian.
j.      Jika digunakan dengan tepat maka akan dapat menstimulasikan dan meningkatkan keinginan  belajar siswa dalam bidang akademik.
k.    Dapat menguatkan bacaan dan belajar siswa dari beberapa sumber lain

C.     Kekurangan Metode Ceramah
Kekurangan metode ceramah menurut para ahli sebagai berikut.
1.      Menurut Wina Sanjaya (2006: 148) beberapa kekurangan metode ceramah diantaranya :
a.         Materi yang dikuasai siswa dari hasil ceramah akan terbatas pada yang dikuasai guru;
b.        Ceramah yang tidak disertai peragaan dapat mengakibatkan terjadinya verbalisme;
c.         Guru yang kurang memiliki kemampuan bertutur yang baik, ceramah sering dianggap sebagai metode yang membosankan;
d.        Melalui ceramah, sangat sulit untuk mengetahui apakah seluruh siswa sudah mengerti apa yang dijelaskan atau belum.
2.      Menurut Winarno Surahmad, M.Ed, Kekurangan Metode Ceramah
a.       Interaksi cenderung bersifat Centred (berpusat pada guru)
b.      Guru kurang dapat mengetahui dengan pasti sejauh mana siswa telah menguasai bahan ceramah.
c.       Mungkin saja siswa memperoleh konsep-konsep lain yang berbeda dengan apa yang dimaksudkan guru.
d.      Siswa kurang menangkap apa yang dimaksud oleh guru, jika ceramah berisi ceramah-ceramah yang kurang atau tidak dimengerti oleh siswa dan akhirnya mengarah verbalisme.
3.      Menurut Syaiful Bahri Djamarah kelemahan metode ceramah :
a.       Mudah menjadi verbalisme.
b.      Yang visual menjadi rugi, dan yang auditif (mendengarkan) yang benar-benar menerimanya.
c.       Bila selalu digunakan dan terlalu digunakan dapat membuat bosan.
d.      Keberhasilan metode ini sangat bergantung pada siapa yang menggunakannya.
e.       Cenderung membuat siswa pasif

D.     Langkah-langkah Metode Ceramah
Langkah-langkah menggunaan metode ceramah di bawah ini:
1.        Melakukan pendahuluan sebelum bahan baru diberikan dengan cara sebagai berikut:
a.         Menjelaskan tujuan lebih dulu kepada peserta didik dengan maksud agar peserta didik mengetahui arah kegiatannya dalam belajar, bahkan tujuan itu dapat membangkitkan motivasi belajar jika bertalian dengan kebutuhan mereka.
b.        Setelah itu baru dikemukakan pokok-pokok materi yang akan dibahas. Hal ini dimaksudkan agar peserta didik melihat luasnya bahan pelajaran yang akan dipelajarinya.
c.         Memancing pengalaman peserta didik yang cocok dengan materi yang akan dipelajarinya. Caranya ialah dengan pertanyaan-pertanyaan yang menarik perhatian mereka.
2.         Menyajikan bahan baru dengan memperhatikan faktor-faktor sebagai berikut:
a.         Perhatian peserta didik dari awal sampai akhir pelajaran harus tetap terpelihara. Semangat mengajar memberi bantuan sepenuhnya dalam memelihara perhatian peserta didik kepada pelajarannya.
b.        Menyajikan pelajaran secara sistematis, tidak berbelit-belit dan tidak meloncat-loncat.
c.         Kegiatan belajar mengajar diciptakan secara variatif, jangan membiarkan peserta didik hanya duduk dan mendengarkan, tetapi berilah kesempatan untuk berpikir dan berbuat. Misalnya pelatihan mengerjakan tugas, mengajukan pertanyaan, berdiskusi, atau melihat peragaan.
d.        Memberi ulangan pelajaran kepada response, jawaban yang salah dan benar perlu ditanggapi sebaik-baiknya.
e.         Membangkitkan motivasi belajar secara terus menerus selama perjalanan berlangsung. Motivasi belajar akan selalu tumbuh jika sesuatu belajar menyenangkan.
f.         Menggunakan media pelajaran yang variatif, yang sesuai dengan tujuan pelajaran.
3. Menutup pelajaran pada akhir pelajaran. Kegiatan perlu diperhatikan pada penutupan itu adalah sebagai berikut:
a.         Mengambil kesimpulan dari semua pelajaran yang telah diberikan, dilakukan oleh peserta didik di bawah bimbingan guru.
b.        Memberikan kesempatan pada peserta didik untuk menanggapi materi pelajaran yang telah diberikan terutama mengenai hubungan dengan pelajaran lain.
c.         Melaksanakan penilaian secara komprehensif untuk mengukur perubahan tingkah laku.
Dalam memberikan suatu ceramah seharusnya menggunakan gaya percakapan yang antusias, dan ceramah juga harus disampaikan dengan suara yang cukup nyaring. Banyak guru yang berbicara terlalu lemah, sehingga kelas gaduh. Hal ini dapat menimbulkan frustasi pada siswa yang tidak pandai menangkap arti kata-kata yang di ucapkan oleh guru.
Ini sering dilakukan untuk menunjukan bahwa mereka cerdas, berpendidikan tinggi. Padahal sebenarnya sebagian besar dari mereka tidak memahaminya. Seharusnya jika ingin menggunakan kata-kata baru, terlebih dahulu seorang guru harus memberikan definisinya.
Teknik lain yaitu menggunakan gerakan badan, karena banyak guru dalam pelaksanaan mengajar hanya terpaku di mejanya. Mereka tidak pernah berjalan-jalan diantara tempat duduk siswanya. Penceramah seharusnya bebas bergerak, dengan demikian, ia dapat menarik perhatian siswa-siswanya (seperti sasaran yang bergerak), disamping dapat juga mengetahui apa yang sedang dilakukan oleh siswa-siswanya.
Selanjutnya, begitu memulai pelajaran tataplah muka para siswa adakanlah kontak mata, mereka akan lebih tertarik bila melihat gurunya memberikan perhatian kepada mereka. Selain itu perlu juga dihindarkan kebiasaan-kebiasaan bicara yang kiranya dapat mengganggu mereka. Karena bila digunakan secara berlebihan sudah pasti sangat merugikan. Nada suara yang monoton pun dapat membelokan perhatian terhadap materi pelajaran..
Metode ceramah adalah metode yang sangat sederhana, tetapi justru karena kesederhanaannya inilah metode ini paling banyak digunakan, dan metode ceramah ini dapat menjadikan proses belajar menjadi menyenangkan apabila digunakan secara efektif dan efisien. 
Salah satu peran penting dalam kegiatan belajar mengajar adalah guru atau pendidik. Tugas guru adalah melihat apakah berbagai pengaruh yang ada disekeliling siswa telah dipilih dan diatur agar dapat mendorong timbulnya minat belajar dikalangan anak didik. Untuk bidang studi matematika, guru diminta agar tidak mendominasi kelas dan pengajaran supaya berpusat kepada anak atau siswa.


Berikut ini simulasi dari metode ceramah dapat dilihat di https://youtu.be/uqEdhsMbn_A

No comments:

Post a Comment