Tuesday, September 8, 2015

Cara Menulis Daftar Rujukan Daftar Pustaka

Daftar Pustaka merupakan daftar buku, makalah, artikel, bulletin, jurnal, atau sumber lain yang dikutip baik secara langsung maupun tidak langsung (Semua sumber yang dicantumkan di dalam tulisan atau batang tubuh karya ilmiah berupa skripsi, tesis ataupun disertasi dan makalah, wajib ditulis di daftar pustaka). Bahan yang dibaca tetapi tidak dikutip seyogyanya tidak dicantumkan dalam daftar. Bahan yang tidak dibaca sendiri, tetapi dipetik dari sumber bacaan yang dibaca, juga tidak perlu ditulis dalam daftar pustaka. Pada hakikatnya ada lima unsur yang harus dituliskan dalam daftar pustaka. Urutan kelima unsur yang dibakukan oleh Pusat Bahasa, sebagaimana tampak dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi Ke-3, 2001), dan buku-buku lain terbitan lembaga tersebut, adalah sebagai berikut:

1. Nama pengarang tanpa gelar akademik dengan urutan: nama akhir (diakhiri dengan titik), dan (kalau ada) nama depan dan nama tengah (diakhiri dengan titik):
Hasan, Said Mahid. Hilgard, Ernest R. dan Gordon H. Bower
Hamalik, Oemar. Alwi, Hasan dan Dendy Sugono.
Budisantosa Sukamto, Katharina Endriati (ed.)

2. Tahun penerbitan, menggunakan angka arab, diakhiri dengan titik:
2009.
2010a.
2010b.
3.Judul sumber berupa buku, semua dicetak miring (italic), tiap kata diawali dengan huruf kapital kecuali kata tugas (kata sambung, dsb), diakhiri dengan titik. Contoh: Educational Psychology in the Classroom. Untuk sumber yang Sumber berupa artikel, makalah, dsb.,judul diletakkan di antara tanda petik rangkap (“.......”), huruf dicetak biasa, tiap kata diawali dengan huruf kapital kecuali kata tugas, diakhiri dengan titik. Contoh: “Identifikasi Faktor-faktor Pendorong Timbulnya Sikap Progresif Siswa di Daerah Perkotaan”.

4. Kota penerbitan, diakhiri dengan titik dua. Contoh: Bandung:

5. Penerbit, bisa nama penerbit atau nama lembaga, diakhiri dengan titik.
Contoh:
Gramedia.
Kementerian Pendidikan Nasional.
Universitas Pendidikan Ganesha.
Kalau penulisan kelima unsur itu melebihi satu baris, maka baris kedua dan seterusnya diawali pada ketukan ke-5 dari tepi kiri, dan jarak antarbaris adalah satu spasi. Jarak antara sumber yang satu dan sumber yang lain adalah 1.5 spasi.

5.1. Sumber Berupa Buku
Buku atau sumber lain, bisa ditulis oleh satu orang atau lebih. Orang atau orang-orang tersebut bisa betul-betul merupakan penulis, bisa pula sekadar editor dari sekian banyak artikel dalam sebuah buku. Semua itu menyebabkan perbedaan cara penulisan sumber bacaan, sebagaimana tampak pada contoh-contoh berikut.

1) Penulis satu orang, menulis hanya satu buku atau artikel:
Dantes, Nyoman. 2010. Statistik Multivariat. Singaraja: Unit 
            Penerbitan Undiksha.

2) Penulis satu orang, menulis lebih dari satu buku dalam satu tahun yang sama:
Tilaar, H.R. 2009a. Reformasi Sistim Pendidikan Nasional di Era 
            Otonomi Daerah. Bandung: Rosdakarya.
Tilaar, H.R. 2009b. Menggagas Pembaharuan Manajemen 
            Pendidikan Nasional. Bandung: Rosdakarya.

Jika dua buku tersebut terbit dalam tahun yang berbeda, maka huruf di belakang tahun (a, b) dihilangkan.

3) Penulis dua orang: nama orang kedua ditulis menurut urutan biasa, tidak ada pembalikan nama.
Contoh:
Mulyasa, E. dan Encep Supriadi. 2006. Kurikulum Berbasis 
          Kompetensi. Bandung: Rosdakarya.

4) Penulis 3 orang atau lebih yang ditulis hanya nama orang pertama. Nama-nama penulis lainnya diganti dengan et.al atau dkk. (dengan kawan-kawan).
Contoh:
Shaver, Robert et.al. 2003. The New Paradigm of Learning. 
          Washington DC, Singapore, Helsinki:
          McMonash and Sons.

5) Penulis buku adalah editor: Jika editornya satu orang, di belakang namanya ditambah dengan (ed.), jika dua orang atau lebih, tambahannya ialah (eds.).
Contoh:
Al Muktar, Suwarma (ed.). 2009. Inovasi Pemikiran Pendidikan IPS 
          dan Konstelasi Keilmuan Disiplin Ilmu-ilmu Sosial. 
          Bandung: UPI Press.
Pederson, James and Mika Milkiapple (eds.). 2008. Handbook of 
          Social Studies. NY: McMilland.

5.2. Sumber Berupa Artikel
Sebuah artikel bisa terdapat dalam buku kumpulan karangan, atau bisa juga ada dalam jurnal, majalah, bulletin, atau koran. Dalam hal ini, judul artikel ditempatkan di antara tanda petik rangkap (“......”), hurufnya dicetak biasa.
Contoh :
Dantes, Nyoman. 2007. “Pengembangan Materi dan Model 
          Pendidikan Multikultur dalam Pembelajaran IPS SMP” 
          (halaman 21-26). Jurnal Penelitian Pendidikan dan Humaniora.
          Singaraja: Lembaga Penelitian Undiksha.

Lasmawan, Wayan dkk. 2009. “Vonis Mati Terhadap Mayat: 
         Rekonstruksi Pemaknaan Adat Istiadat pada Masyarakat 
         Hindu Bali”. Media Komunikasi Ilmu Sosial, Volume 3, 
         Tahun ke XVII (halaman 75-79).
Wibisono, Encep. 2009. Meretas Nilai-nilai Demokrasi dalam 
         Praktek Pendidikan di Era Otonomi”.
         Pikiran Rakyat, 21 Januari 2009, halaman 5, kolom 2-6.

Bentuk sumber yang ditulis mirip dengan artikel ialah makalah. Dalam hal makalah, yang perlu ditambahkan adalah nama temu ilmiah dimana makalah itu disajikan, kota, dan tanggal penyelenggaraan.
Contoh:
Dantes, Nyoman. 2009. “Penelitian Kuantitatif” (Makalah). 
          Disajikan pada Workshop Penelitian bagi
          Dosen UNHI Bali, tanggal 23 - 24 Oktober 2009.

5.3. Sumber Lain-lain
Sumber lain yang dimaksud, bisa saja berupa dokumen resmi, seperti:
Undang-undang, Peraturan Pemerintah, Keputusan Presiden, 
          Awig-awig Desa Adat, Bisama, Patwa, Anggaran Dasar, 
         dan dokumen lain yang dibukukan. 
Dalam hal ini kadang-kadang penerbitnya tidak disebutkan, atau ada lembaga yang bertanggung jawab menerbitkan, tetapi pasti bukan penulis perorangan. Untuk itu, cara penulisannya dapat dilakukan sebagaimana contoh berikut.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2009 tentang 
          Tata Cara Pengelolaan Keuangan Negara. 2009. Jakarta: 
          Kementerian Keuangan RI.
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian 
          Pendidikan Nasional Republik Indonesia. 2008. Pedoman 
          Umum Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah. 
          Jakarta: Kementerian Pendidikan Nasional RI.

Sumber lain yang khas adalah karya tulis terjemahan. Dalam hal terjemahan, nama pengarang yang disebut ialah nama pengarang asli, tahun penerbitannya adalah tahun penerbitan naskah terjemahan, ditambahkan kata terjemahan diikuti nama penerjemah serta judul naskah asli dan tahun terbitnya, terakhir adalah kota penerbitan dan penerbit terjemahan.
Polumin, Ivant et.al. 1979. Kehidupan di dalam Air; Khasanah 
         Pengetahuan bagi Anak-anak. Terjemahan Waluto Subani. 
         Underwriter Life. 1975. Jakarta: Tira Pustaka.

Untuk materi atau sumber yang diambil dari internet, maka penulisannya dapat dilakukan dengan mengacu pada contoh berikut.
Cairns, Len. 2008. “Capability Going Beyond Competence”. 
        http://www.lle.mdx.ac.uk/hec/ journal/2-2/3-5.htm. 
        Diunduh tanggal 21 Februari 2009.
Lasmawan, Wayan. 2009. Spektrum Pendidikan IPS. 
        http:www. google.ac.id.lasmawanblogs/2-6/3-
        6.htm. Diunduh Tanggal 10 September 2010.

Untuk materi atau sumber yang diambil dari jurnal, maka penulisannya dapat dilakukan dengan mengacu pada contoh berikut.
Clark, Cathy Bishop. 1995. Cognitive Style and it’s Effect on the 
          Stages of Programming. Journal of Research on Computing
          in Education, Volume 27, Number 4, Summer 1995.
Natajaya, I Nyoman, Faktor Biaya Sebagai Masukan dalam 
         Meningkatkan Mutu Pendidikan, Jurnal Pendidikan 
         dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No. 1 Tahun XXXVI 
         Januari 2003

Untuk materi atau sumber yang diambil dari makalah, maka penulisannya dapat dilakukan dengan mengacu pada contoh berikut.
Candiasa, I Made, Policy Analysis On the Improvement Of Educational
          Quality, Paper, disajikan pada Seminar Internasional
          “Succeeding in a Globalizing World” Tanggal 6-8 November
          2007 di Jakarta
Sadia, Wayan. 2009. Inovasi Pembelajaran dan Pembelajaran Bermakna.
          Makalah. Disajikan pada Seminar Sehari Dies Natalis Universitas
          Mahasaraswati Bali, Tanggal 23 Oktober 2009 di Denpasar.

Untuk materi atau sumber yang diambil dari tesis dan/atau disertasi, maka penulisannya dapat dilakukan dengan mengacu pada contoh berikut.
Atmadja, Bawa I Nengah. 1998. Memudarnya Demokrasi Desa. Disertasi.
         (tidak diterbitkan). Jakarta: Program Pasacasarjana Universitas
         Indonesia.

pedoman dapat dibaca secara lengkap di https://drive.google.com/file/d/0B6ZftmSvg2vtbDRheG5oeDRGVGs/view?usp=sharing

https://drive.google.com/open?id=0B6ZftmSvg2vtR3JRUTJCTnNuT0k

Contoh Penulisan Daftar Pustaka
https://drive.google.com/open?id=0B6ZftmSvg2vtRm5vYXY2MWp0NHc

#menulis #menulis daftar pustaka #daftar pustaka #daftar rujukan #menulis daftar rujukan


-------------------------------------------------------------------------------------------------
DUKUNG PROGRAM AMAL







2 comments:

  1. Nice Info jangan Lupa Kunjungi Blog Kami http://contohbimbinganskripsi.blogspot.co.id/

    ReplyDelete
  2. Sepertinya tata cara penulisan daftar pustaka yang bersumber dari artikel perlu ditinjau kembali. Lihat APA style.

    ReplyDelete