Monday, June 9, 2014

Analisis Pelaksanaan Pembelajaran Bahasa Indonesia kelas satu dan enam berdasarkan kurikulum 2013

Sapuri, dkk 

1.      RPP TEMATIK
Kurikulum 2013 merupakan penyempurnaan dari kurikulum ktsp yaitu  perencanaan pelaksanaan pembelajaran pada pemebelajaran Bahasa Indonesia untuk kelas satu sekolah dasar menggunakan RPP Tematik.
Kelebihannya : Menurut Kunandar (2007) pembelajaran tematik memiliki kelebihan yaitu :
  1. Menyenangkan karena berangkat dari minat dan kebutuhan peserta didik.
  2. Memberikan pengalaman dan kegiatan belajar mengajar yang relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan peserta didik.
  3. Hasil belajar dapat bertahan lama karena lebih berkesan dan bermakna.
  4. Mengembangkan keterampilan berfikir anak didik sesuai dengan persoalan yang dihadapi.
  5. Menumbuhkan keterampilan sosial melalui kerja sama.
  6. Memiliki sikap toleransi komunikasi dan tanggap terhadap gagasan orang lain.
  7. Menyajikan kegiatan yang bersifat nyata sesuai dengan persoalan yang dihadapi dalam lingkungan peserta didik.
Selain memiliki kelebihan pembelajaran tematik juga memilki kelemahan, adapun kelemahan pembelajaran tematik terjadi jika dilakukan oleh guru tunggal, Misalnya seorang guru kelas kurang menguasai secara mendalam penjabaran tema


sehingga pembelajaran tematik akan merasa sulit untuk mengaitkan tema dengan materi pokok setiap mata pelajaran.
Kemudian untuk kelas enam sekolah dasar menggunakan RPP berkarakter yaitu adanya penambahan pada kegiatan inti yang terdiri dari,eksplorasi(membangun pengetahuan siswa), elaborasi(kegiatan inti, penekanan terhadap siswa untuk menjawab pertanyaan), dan konfirmasi( feedback guru terhadap siswa).

2.     Media Pembelajaran
Kelas satu sering menggunakan media gambar yang bertujuan untuk menarik perhatian siswa dalam membaca sebuah huruf. Keempat keterampilan berbahasa tersebut sering di laksanakan dengan menggunakan media gambar.
            Media gambar ini sangat sering di gunakan oleh para guru untuk kelas rendah dan kelas tinggi karena pelaksanaannya lebih praktis dan siswa juga mudah untuk memahaminya.
            Untuk kelas enam juga menggunakan media gambar pada pembelajaran bahasa Indonesia misalnya tentang “bencana banjir” dimana disitu terdapat sebuah isi wacana beserta gambar bencana banjir yang mengiringi sebuah wacana tersebut. Tujuannya agar lebih menarik perhatian dan pemahaman siswa dalam membaca.

3.      Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran yang sering di terapkan pada kelas satu untuk peermulaan pembelajaran bahasa Indonesia menggunakan metode eja. Di mulai dengan mengeja huruf abjad setelah siswa mengerti kemudian di ajak mengeja  Misalnya nama orang “ Budi”. Kemudian kita mengeja setiap huruf tersebut kemudian menyuruh sisiwa untuk mengikutinya sampai siswa paham dan mengerti. Selain itu metode global:
Langkah-langkah penerapan metode global adalah sebagai berikut:
1) Siswa membaca kalimat dengan bantuan gambar. Jika sudah lancar, siswa membaca tanpa bantuan gambar, misalnya:
Ini nani
2) Menguraikan kalimat dengan kata-kata: /ini/ /nani/
3) Menguraikan kata-kata menjadi suku kata: i – ni na – ni
4) Menguraikan suku kata menjadi huruf-huruf, misalnya: i – n – i - n – a – n – i

Kelas enam metode pembelajaran yang sering di gunakan untuk pembelajaran bahasa indonesia adalah metode ceramah, , kemudian metode tanya jawab.


4.     Kelebihan & Kekurangan Metode Ceramah dalam Pembelajaran
A. Kelebihan Metode Ceramah
1.      Dapat menampung kelas besar, tiap siswa mempunyai kesempatan yang sama untuk mendengarkan, dan karenanya biaya yang diperlukan menjadi relatif lebih murah.
2.      Konsep yang disajikan secara hirarki akan memberikan fasilitas belajar kepada siswa.
3.      Guru dapat memberi tekanan terhadap hal-hal yang penting hingga waktu dan energi dapat digunakan sebaik mungkin.
4.      Kekurangan atau tidak adanya buku pelajaran dan alat bantu pelajaran, tidak menghambat terlaksananya pelajaran dengan ceramah.
B. Kekurangan Metode Ceramah
1.      Pelajaran berjalan membosankan dan siswa-siswa menjadi pasif, karena tidak berkesempatan untuk menemukan sendiri oleh konsep yang diajarkan. Sisawa hanya aktif membuat catatan saja.
2.      Kepadatan konsep-konsep yang diberikan dapat berakibat siswa tidak mampu menguasai bahan yang diajarkan.
3.      Pengetahuan yang diperoleh melaui ceramah lebih cepat terlupakan.
4.      Ceramah menyebabkan belajar siswa menjadi “Belajar Menghafal” yang tidak mengakibatkan timbulnya pengertian.




5.     penilaian
a.      Kurikulum 2013
                 Standar penilaian menggunakan penilaian otentik, yaitu mengukur semua kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil.
b. Ktsp(2006)
     Penilaiannya lebih dominan pada aspek pengetahuan( KOGNITIF) dan berbasis pada tes.


Dapat didownload di 

No comments:

Post a Comment