Sapuri, dkk
1.
RPP TEMATIK
Kurikulum
2013 merupakan penyempurnaan dari kurikulum ktsp yaitu perencanaan pelaksanaan pembelajaran pada
pemebelajaran Bahasa Indonesia untuk kelas satu sekolah dasar menggunakan RPP
Tematik.
Kelebihannya : Menurut
Kunandar (2007) pembelajaran tematik memiliki kelebihan yaitu :
- Menyenangkan
karena berangkat dari minat dan kebutuhan peserta didik.
- Memberikan
pengalaman dan kegiatan belajar mengajar yang relevan dengan tingkat
perkembangan dan kebutuhan peserta didik.
- Hasil
belajar dapat bertahan lama karena lebih berkesan dan bermakna.
- Mengembangkan
keterampilan berfikir anak didik sesuai dengan persoalan yang dihadapi.
- Menumbuhkan
keterampilan sosial melalui kerja sama.
- Memiliki
sikap toleransi komunikasi dan tanggap terhadap gagasan orang lain.
- Menyajikan
kegiatan yang bersifat nyata sesuai dengan persoalan yang dihadapi dalam
lingkungan peserta didik.
Selain
memiliki kelebihan pembelajaran tematik juga memilki kelemahan, adapun
kelemahan pembelajaran tematik terjadi jika dilakukan oleh guru tunggal,
Misalnya seorang guru kelas kurang menguasai secara mendalam penjabaran tema
sehingga
pembelajaran tematik akan merasa sulit untuk mengaitkan tema dengan materi
pokok setiap mata pelajaran.
Kemudian
untuk kelas enam sekolah dasar menggunakan RPP berkarakter yaitu adanya
penambahan pada kegiatan inti yang terdiri dari,eksplorasi(membangun
pengetahuan siswa), elaborasi(kegiatan inti, penekanan terhadap siswa untuk
menjawab pertanyaan), dan konfirmasi( feedback guru terhadap siswa).
2.
Media
Pembelajaran
Kelas satu sering menggunakan media gambar yang
bertujuan untuk menarik perhatian siswa dalam membaca sebuah huruf. Keempat
keterampilan berbahasa tersebut sering di laksanakan dengan menggunakan media
gambar.
Media
gambar ini sangat sering di gunakan oleh para guru untuk kelas rendah dan kelas
tinggi karena pelaksanaannya lebih praktis dan siswa juga mudah untuk memahaminya.
Untuk
kelas enam juga menggunakan media gambar pada pembelajaran bahasa Indonesia
misalnya tentang “bencana banjir” dimana disitu terdapat sebuah isi wacana
beserta gambar bencana banjir yang mengiringi sebuah wacana tersebut. Tujuannya
agar lebih menarik perhatian dan pemahaman siswa dalam membaca.
3.
Metode
Pembelajaran
Metode pembelajaran yang sering di
terapkan pada kelas satu untuk peermulaan pembelajaran bahasa Indonesia
menggunakan metode eja. Di mulai dengan mengeja huruf abjad setelah siswa
mengerti kemudian di ajak mengeja Misalnya nama orang “ Budi”. Kemudian kita
mengeja setiap huruf tersebut kemudian menyuruh sisiwa untuk mengikutinya
sampai siswa paham dan mengerti. Selain itu metode global:
Langkah-langkah penerapan metode global adalah sebagai
berikut:
1) Siswa
membaca kalimat dengan bantuan gambar. Jika sudah lancar, siswa membaca tanpa
bantuan gambar, misalnya:
Ini nani
2)
Menguraikan kalimat dengan kata-kata: /ini/ /nani/
3)
Menguraikan kata-kata menjadi suku kata: i – ni na – ni
4)
Menguraikan suku kata menjadi huruf-huruf, misalnya: i – n – i - n – a – n – i
Kelas enam metode pembelajaran yang
sering di gunakan untuk pembelajaran bahasa indonesia adalah metode ceramah, ,
kemudian metode tanya jawab.
4.
Kelebihan & Kekurangan Metode
Ceramah dalam Pembelajaran
A. Kelebihan Metode Ceramah
1.
Dapat
menampung kelas besar, tiap siswa mempunyai kesempatan yang sama untuk
mendengarkan, dan karenanya biaya yang diperlukan menjadi relatif lebih murah.
2.
Konsep yang
disajikan secara hirarki akan memberikan fasilitas belajar kepada siswa.
3.
Guru dapat
memberi tekanan terhadap hal-hal yang penting hingga waktu dan energi dapat
digunakan sebaik mungkin.
4.
Kekurangan
atau tidak adanya buku pelajaran dan alat bantu pelajaran, tidak menghambat
terlaksananya pelajaran dengan ceramah.
B. Kekurangan Metode Ceramah
1.
Pelajaran
berjalan membosankan dan siswa-siswa menjadi pasif, karena tidak berkesempatan
untuk menemukan sendiri oleh konsep yang diajarkan. Sisawa hanya aktif membuat
catatan saja.
2.
Kepadatan
konsep-konsep yang diberikan dapat berakibat siswa tidak mampu menguasai bahan
yang diajarkan.
3.
Pengetahuan
yang diperoleh melaui ceramah lebih cepat terlupakan.
4. Ceramah
menyebabkan belajar siswa menjadi “Belajar Menghafal” yang tidak mengakibatkan
timbulnya pengertian.
5.
penilaian
a.
Kurikulum
2013
Standar penilaian menggunakan penilaian otentik,
yaitu mengukur semua kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan
berdasarkan proses dan hasil.
b.
Ktsp(2006)
Penilaiannya lebih dominan pada aspek pengetahuan( KOGNITIF) dan
berbasis pada tes.
Dapat didownload di
No comments:
Post a Comment