Friday, July 29, 2016

Kajian tentang profesi dosen

Terinspirasi dari buku-buku finansial freedom yang mengatakan siapapun bisa kaya, profesi apapun bisa membuat Anda kaya, asalkan Anda konsisten dan tekun dalam bidang Anda, maka saya mencoba untuk mengulas sedikit pendapat ini.

Saya mau berbagi mengenai profesi yang saya geluti saat ini, yakni sebagai DOSEN. Berbagai pertanyaan langsung muncul di benak saya ketika membaca beberapa pendapat seperti di atas mengenai KAYA. Pertanyaan yang utama, apakah menjadi dosen akan membuat kaya? Jika kaya dari sisi material yang disinggung, maka saya mencoba membuat beberapa argumentasi dan analisis sederhana dari browsing melalui internet mengenai profesi sebagai DOSEN.

Faktanya ternyata membuat lega juga, Berikut beberapa fakta yang sekiranya bermanfaat:

1. Profesi DOSEN masuk dalam 10 BESAR profesi yang diminati. Masuk dalam ketegori yang penuh diminati dan juga memberikan prospek yag cerah. Kenapa? Karena dunia pendidikan saat ini menjadi sorotan utama para pimpinan dunia dalam rangka meningkatkan harkat hidup orang banyak. So, jika Anda sudah menjadi DOSEN, berarti Anda termasuk di dalam 50% golongan profesi yang menjadi cita-cita banyak orang. Anda patut bangga, karena profesi DOSEN menjadi tujuan dan harapan beberapa anak muda sebagai profesi yang dikejar. Masuk dalam 10% artinya juga profesi ini memilik masa depan yang cerah, pendapatan yang menjanjikan. Terlepas dari mana sumber pendapatan tersebut, angka ini sedikit banyak berbicara tentang fakta bahwa profesi DOSEN bisa memberi makan anak dan istri.

2. DOSEN memiliki JEJARING bertingkat. Apa maksudnya? Sebagai dosen pasti Anda akan mengajar dan meluluskan banyak mahasiswa setiap tahunnya. So, katakanlah dalam 10 tahun profesi Anda sebagai DOSEN, dipastikan ratusan mahasiswa sudah Anda bimbing dengan baik. Mereka yang lulus dan kemudian bekerja di dunianya, suatu saat akan ada yang SUKSES. Nah, mereka pastinya akan menjadi kolega kerja Anda dalam simbiosis mutualisme yang menarik. Mereka dapat Anda undang untuk membantu Anda mengajar, memberikan pengalaman nyata tentang dunia kerja yang sebenarnya. Itu karena sebagai DOSEN, Anda hanya tahu TEORI, tidak tahu persis dunia kerja PRAKTEKnya seperti apa. Jadi, kembali ke pembicaraan kita mengenai JEJARING yang bertingkat. Mereka yang menjadi alumni pasti sedikit banyak membutuhkan AHLI sebagai pendamping. Nah, ini bisa menjadi peluang untuk membuka pintu rejeki bagi Anda. Katakanlah suatu saat ada mahasiswa yang membutuhkan AHLI dalam pekerjaannya. Anda bisa diminta untuk menjadi tim ahli tersebut.

3. DOSEN memiliki waktu yang FLEKSIBLE. Dengan waktu yang fleksible, seorang dosen bisa mengerjakan beberapa hal yang berhubungan dengan peningkatan pendapatan. Misalkan saja mengajar tidak hanya di satu perguruan tinggi, tetapi juga di beberapa PT sekaligus. Bila manajemen waktunya terkelola dengan baik, bisa dipastikan sang dosen mampu menarik berbagai rejeki yang bertaburan di dunia luar sana agar masuk ke rekening pribadinya. Lain cerita misalnya waktu luangnya dipakai untuk membuka bimbingan belajar, kelas tambahan, dsb. Tentu saja ini juga menjadi sumber penghasilan yang menggiurkan. Beberapa bimbingan belajar yang sukses, sejatinya berkat kerja keras mereka yang mengerti akan dunia ajar-mengajar, termasuk di dalamnya profesi seorang dosen.

4. DOSEN sebagai PENULIS. Siapa yang tidak kenal penulis-penulis yang juga berprofesi sebagai dosen? Coba search di Google dengan kata kunci DOSEN PENULIS, akan muncul jutaan tautan dan artikel yang menceritakan hal ini. Tidak hanya menulis artikel yang sifatnya ilmiah, popular, tetapi juga banyak yang sifatnya fiksi. Jika berkesempatan jalan-jalan ke toko buku, coba iseng-iseng lihat jajaran novel-novel yang dipajang, terus lihat biografi penulisnya. Anda akan surprise luar biasa, banyak dari mereka yang memakai nama samaran ternyata berprofesi sebagai dosen. Rekan saya sendiri, boleh dikatakan ada ratusan yang menyempatkan diri menulis novel ataupun karya fiksi lainnya , seperti buku motivasi, perencanaan, kesehatan dan sebagainya. Beberapa buku laris manis bahkan dicetak ulang. Beberapa juga menulis buku yang sifatnya ilmiah popular, bisa dipakai sebagai buku tambahan dalam memberikan materi ke mahasiswa.

5. DOSEN dengan BISNIS SAMPINGAN. Saya sering bertemu dengan rekan-rekan seprofesi yang bila pulang dari kampus menyempatkan diri untuk mampir ke lokasi bisnis sampingannya. Ada banyak macam dan beraneka rupa. Umumnya bisnis sampingannya berkaitan dengan bidang ilmu yang dimiliki, misalkan ahli ternak biasanya bisnis di peternakan. Ahli ikan biasanya mampir dulu ke kolam perikanannya, atau ahli tanaman biasanya punya nursery. Namun banyak juga yang tidak ada kaitannya dengan bidang ilmunya, misalnya restoran, jual-beli handphone, MLM, toko kelontong, dan sebagainya.

6. DOSEN dengan JABATAN RANGKAP. Tidak sedikit dosen-dosen senior yang ditempatkan di jajaran komisaris pada perusahaan milik negara or BUMN. Mereka ditempatkan tentu saja karena kompetensinya yang sudah tidak diragukan lagi, serta track recordnya yang sudah mendunia. Beberapa dosen senior yang saya temui sering pula menyempatkan diri untuk terlibat dalam dunia ‘jabatan rangkap’ ini. Artinya, jabatan ini diemban tidak hanya untuk membuka peluang rezeki untuk masuk ke koceknya, tetapi juga untuk (yah minimal) mencantolkan namanya dalam dunia bisnis. Bila sudah pensiun sebagai seorang dosen, bisa berkiprah di dunia bisnis.

7. DOSEN dalam ORGANISASI. Argumentasi lain yang juga patut disinggung adalah keterlibatan dosen dalam dunia oranisasi, baik organisasi kepemerintahan, swasta maupun partai politik. Banyak rekan-rekan dosen muda yang menyempatkan diri untuk mencicipi manis pahitnya dunia organisasi. Organisasi kepemerintahan yang sedang menjamur saat ini adalah sebagai staf ahli menteri, staf ahli anggota DPR, staf ahli anggota DRPD dan sebagainya. Swasta juga tidak kalah menariknya untuk dilirik. Bahkan yang agak terang-terangan adalah di dalam organisasi partai politik. Sudah bukan rahasia umum lagi banyak dosen-dosen muda yang sengaja melibatkan diri dalam partai politik, baik dalam skala kecil maupun besar. Pintu kemakmuran biasanya terbuka lebar bagi mereka yang melibatkan diri dalam kegiatan organisasi. Karena mereka bersosialisasi dengan orang-orang yang memiliki visi dan misi yang sama, sehingga mereka akan saling berbagi mengenai peluang-peluang yang ada di pasar. Terlepas dari bentuk organisasi itu sendiri, keterlibatan seseorang dalam kegiatan bersama membuat arus informasi menjadi lebih fokus dan menjanjikan.

8. DOSEN dalam KEGIATAN SOSIAL. Saat ini sudah banyak perusahaan komersil yang menerapkan Corporate Social Responsibility (CSR), tidak hanya sebagai kewajiban (karena sudah di UU-kan), tetapi juga untuk menaikan pamor perusahaan itu sendiri. Banyak istilah yang digunakan dalam CSRini, bisa saja sebagai Market Responsibility, Brand Image Advertising, Market Branding, dsb. Pada intinya semua ini memerlukan keterlibatan seseorang yang ahli di bidangnya. sudah banyak DOSEN yang diajak untuk terlibat dalam kegiatan yang seperti ini. Jadi, sudah pasti dosen tersebut diberi honor yang sewajarnya. Bila perusahaan tersebut memetik keuntungan untuk dalam CSR tersebut, maka sang dosen bisa diikat kontrak dalam waktu yang lama. Bisa dipastikan gerbang keKAYAan yang saya sebut di awal cerita menjadi semakin jelas terlihat kelihatan dan semakin menjanjikan.

Demikian analisis dan argumentasi dari saya, semoga tulisan ini bermanfaat bagi mereka yang saat ini berada di persimpangan untuk menentukan ARAH HIDUPnya yang benar. Jika memang peluang untuk menjadi DOSEN terbuka lebar, segera RAIH. Bayangkan 8 fakta (atau lebih :-p) di atas yang sudah saya kemukakan secara gamblang. Peluang untuk menjadi KAYA melalu profesi sebagai DOSEN memang ada sejatinya.

1 comment: