Inovasi berarti penemuan baru dalam teknologi
manusia baik hal yang benar-benar baru (belum ada sebelumnya) maupun hal yang
berbeda dari yang sudah ada atau sudah dikenal sebelumnya. Dalam melakukan
sebuah riset, seorang peneliti perlu untuk memperhatikan poin inovatif dalam
risetnya. Poin inovasi dapat diberikan dalam metodologi, ataupun substansi materi
ataupun teori. Bagi saya, penelitian yang dilakukan semuanya memiliki nilai
inovatif. Nilai inovatif tersebut saya jabarkan sebagai berikut: (1) penelitian
Korelasi Antara Hasil Belajar Siswa Semester Akhir Dengan Hasil Ujian Akhir
Nasional Siswa Kelas VI SD Negeri 13 Sungai Kawat memiliki nilai inovatif dalam
hal substansi materi yang dikaji maupun metodologi yang digunakan. Nilai
inovasi tersebut dapat dilihat dari kedua variabel yang dihubungkan merupakan
variabel yang jarang diteliti keterkaitannya. Untuk selanjutnya (2) riset Peningkatan
Kemampuan Membaca Permulaan Menggunakan Media Kartu Huruf Pada Pembelajaran
Tematik Kelas II Sekolah Dasar Negeri 02 Nanga Tebidah Tahun Pelajaran
2014/2015 mempunyai nilai inovatif yakni pada substansi materi. Dapat dilihat
bahwa hal yang dikaji adalah kemampuan membaca permulaan, selama ini kajian
penelitian jarang menyentuh substansi pada pendidikan ke-SD-an terutama di
kelas rendah. Selain itu, substansi tentang pembelajaran tematik merupakan
substansi yang sedang digalakkan oleh pemerintah, dan untuk di daerah sintang
yang termasuk wilayah terdepan, terluar dan tertinggal (3T), pembelajaran tematik
termasuk sesuatu yang baru untuk di beberapa wilayah di Sintang, Kalimantan
Barat. Selanjutnya kajian tentang media kartu huruf juga merupakan sesuatu yang
unik dan jarang dikaji. Kemudian untuk yang terakhir adalah (3) Penelitian Analisis
Kemampuan Menyimak Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia (Penelitian Studi Kasus
Pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 04 Sintang) Tahun Pelajaran 2014/2015 memiliki
poin inovatif dari segi substansi materi yakni mengkaji kasus tentang kemampuan
menyimak pada pembelajaran Bahasa Indonesia pada siswa SD. Substansi ini juga
jarang dikaji di dalam riset-riset. Selain substansi materi yang unik,
metodologi yang digunakan juga inovatif karena menggunakan pendekatan
kualitatif dengan metode deskriptif menguraikan suatu kasus di dalam
pembelajaran. Terakhir, bila ditinjau ulang ketiga riset ini untuk dibedakan
dari sisi metode penelitian, dapat dilihat inovatif yang sangat jelas yakni
jenis penelitian yang digunakan berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Hal
ini terjadi dikarenakan adanya keinginan mengembangkan diri dan mencari ilmu
pengetahuan dengan berbagai metode penelitian namun tetap dalam koridor
keilmuan saya yakni pendidikan dasar.
Saluran Dwi Cahyadi Wibowo
Monday, August 15, 2016
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment