Di dalam diri mahasiswa yang kreatif tentu memiliki daya cipta, mempunyai kemampuan untuk menciptakan, atau mampu menciptakan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun kenyataan yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya. Hasil dari suatu kreativitas dapat berupa buku. Dalam dua bulan, mahasiswa STKIP Persada Khatulistiwa telah menghasilkan empat buku. Keempat buku tersebut, yakni Hati yang Mungil Terus Mengejar Mimpi, Jadikan Aku Sahabat, Peduli Terhadap Mereka yang Berkebutuhan Khusus, dan Bercermin Hidup dari Ketidaksempurnaan diselesaikan pada bulan November dan Desember 2015. Sungguh prestasi yang membanggakan. Para penulis berharap buku-buku yang dihasilkan dapat memberikan kontribusi bagi kehidupan masyarakat. Penulis yang masih mengenyam bangku kuliah, juga berharap, dengan karya yang dihasilkannya dapat mengajak seluruh warga masyarakat aktif dan kreatif, menciptakan sesuatu yang bermanfaat. Tak hanya dalam bentuk buku namun juga dalam bentuk lainnya.
Saluran Dwi Cahyadi Wibowo
Tuesday, August 30, 2016
Monday, August 29, 2016
Urutan proses sertifikasi dosen Indonesia
2. Data dosen masuk data D2 untuk diseleksi masuk data D3.
3. Data D3 keluar (data dosen-dosen yang akan disertifikasi dosen) yang artinya dosen siap menjalankan prosedur sertifikasi. Biasanya diumumkan di kopertis masing-masing atau dikti.
4. Buat surat kesediaan mengikuti sertifikasi dosen.
surat kesediaan mengikuti sertifikasi
5. Membuat surat konfirmasi usulan sertifikasi dosen dan selanjutnya mengikuti sosialisasi sertifikasi dosen.
surat konfirmasi usulan sertifikasi dosen
6. Mengikuti sosialisasi sertifikasi dosen yang selanjutnya akan memperoleh akun peserta (biasanya akun dikirim melalui email)
Berikut materi-materi sosialisasi
a. jabatan akademik
b. Konsistensi
c. Paparan Serdos 2015_Buku-1
d. Paparan Serdos 2015_Buku-3
e. Penilaian Deskripsi Diri
f. Penilaian Persepsional
g. Penilaian TKBI dan TKDA
h. PRESENTASI 2015 BUKU-2
i. TUTORIAL_DYS_2015
j. sosialisasi_serdos_2015_aplikasi
k. TUTORIAL_ASESOR_2015
7. Setelah memperoleh akun peserta, kemudian mengirim kembali tanda terima akun.
8. Proses pengisian portofolio penilaian diri dosen yang disertifikasi oleh tim penilai (mahasiswa, dosen sejawat, dan atasan) dan deskripsi diri oleh dosen yang disertifikasi (serdos.ristekdikti.go.id) dan mengikuti tes TKDA dan TOEP (https://www.plti.co.id/home atau https://member.plti.co.id/site/login)
Contoh sertifikat TKDA https://drive.google.com/open?id=0B6ZftmSvg2vtZ0pvMW9Tc0hqdGM
Contoh sertifikat TOEP https://kotakide78.files.wordpress.com/2014/11/sertifikat-toep.jpg
ini instrumen penilaian sertifikasi https://drive.google.com/open?id=0B6ZftmSvg2vtZURtUUttRnRQejg
9. Menunggu hasil penilaian sertifikasi dosen oleh PTPS.
10. Pengumuman kelulusan sertifikasi dosen. Pengumuman biasanya diumumkan di akun masing-masing peserta.
Jika anda lulus, anda akan mendapatkan sertifikat profesi seperti di bawah ini
10. Pengumuman kelulusan sertifikasi dosen. Pengumuman biasanya diumumkan di akun masing-masing peserta.
Jika anda lulus, anda akan mendapatkan sertifikat profesi seperti di bawah ini
Isian Sertifikasi Dosen Tentang Dukungan institusi
Pada umumnya usulan yang disampaikan oleh siapa
saja civitas akademika, jika usulan penuh dengan kebermanfaatan dan baik adanya
untuk kemajuan kampus STKIP Persada Khatulistiwa, selalu mendapatkan dukungan
dari institusi. Institusi selalu terbuka dengan masukan dan saran yang
diberikan. Hal ini berlaku juga dengan usulan dan saran yang saya ajukan.
Setiap usul akan ditampung untuk ditindaklanjuti ke depannya. Biasanya
usulan-usulan yang masuk selalu ada tindaklanjutnya. Hanya saja, tindak lanjut
yang diberikan biasanya ada yang ditanggapi dengan cepat, dan ada pula dengan
proses. Mengenai bidang dukungan institusi ini, menurut saya dari usulan-usulan
yang diberikan oleh saya, semua mendapatkan respon. Respon tersebut, ada yang
cepat dan ada yang lambat, ada yang penuh apresiasi, dan ada pula yang masih
ditunda. Untuk respon yang penuh apresiasi adalah usulan untuk setiap prodi
memiliki jurnal ilmiah. Pimpinan dan rekan dosen lainnya sangat mengapresiasi
dengan hadirnya ide ini yang tercurah dalam bentuk hasil yang kami tunjukkan
yaitu jurnal pendidikan dasar perkhasa. Mereka para dosen dengan perlahan
belajar dan mencoba memahami tentang penerbitan jurnal ilmiah serta beberapa dosen
telah membentuk kelompok untuk penerbitan jurnal seperti yang sudah kami tempuh.
Selain itu, dukungan institusi juga sangat jelas merespon dengan cepat terhadap
ide wadah publikasi karya ilmiah online kampus dengan menempatkan orang yang
khusus mengurusi online journal system (OJS) kampus. Selanjutnya saran untuk
perbaikan-perbaikan sarana dan prasarana kampus seperti fasilitas LCD Proyektor
dan kelengkapannya di setiap kelas, kursi-kursi, dan sebagainya sudah
ditanggapi juga oleh kampus, hanya saja menurut saya masih dengan respon yang
lambat. Hal ini mungkin dikarenakan belum tersedianya anggaran. Kemudian ide
tentang pelaksanaan kegiatan seminar nasional ataupun seminar internasional
yang diselenggarakan prodi atau lembaga yang ada di Perguruan tinggi untuk
memasukkan substansi seminar hasil riset juga di dalamnya, tidak hanya
menampilkan keynote speaker ditanggapi dengan respon yang masih belum tampak. Terakhir,
respon yang terjadi untuk usulan kegiatan pertemuan ilmiah yang diselenggarakan
prodi PGSD ditanggapi dengan cepat tidak memakan waktu yang lama oleh pimpinan
institusi dan kegiatan didukung pula oleh dosen STKIP Persada Khatulistiwa.
Isian Sertifikasi Dosen Tentang Implementasi Kegiatan dari Usulan/Pemikiran MANAJEMEN/PENGELOLAAN INSTITUSI
Sebagai seorang dosen, tentu kita memiliki
harapan untuk institusi kita agar semakin tahun semakin baik. Saran-saran untuk
institusi dari berbagai arah yang dirasa masih belum baik selalu menjadi
pantauan koreksi yang dilakukan oleh kita. Usul-usul tersebut selayaknya
disampaikan agar menjadi bahan diskusi bersama di lingkungan perguruan tinggi
untuk mendapatkan tindakan tepat dalam menghadapi masalah. Sebagai dosen di
STKIP Persada Khatulistiwa Sintang, saya telah memberikan ide-ide untuk menjadi
sebuah saran yang bisa diadopsi. Hanya saja dalam implmentasinya, usulan saya
terkadang digunakan, terkadang juga tidak digunakan. Contoh nyata kontribusi saya
sebagai dosen untuk meningkatkan kualitas manajemen/ pengelolaan institusi adalah
sebagai berikut (1) Adanya jurnal ilmiah di setiap program studi dan lembaga di
lingkungan institusi. Dalam usulan saya yang disampaikan di hadapan forum
pertemuan rapat dosen, saya menganjur untuk setiap program studi dan lembaga
kampus memiliki satu buah jurnal khusus. Sebagaimana kita ketahui bahwa jurnal
ilmiah merupakan suatu wadah untuk menyebarluaskan ilmu pengetahuan yang telah
didapatkan dari tindakan penelitian. Sehingga wadah itu perlu diberikan agar
hasil penelitian dapat tersebar seluas mungkin. Selain itu, jurnal ilmiah juga
memberikan suatu kredit poin juga untuk penilaian akreditasi baik di tingkat
institusi maupun program studi. Dalam implementasinya, saya mengajak
dosen-dosen di program studi pendidikan guru sekolah dasar (PGSD) membuat
jurnal ilmiah dan jurnal tersebut bernama jurnal pendidikan dasar perkhasa yang
mempunyai ISSN: 2461-078X. Hasilnya, jurnal ini sudah berjalan selama satu
tahun dengan telah menghasilkan dua buah publikasi/ dua volume. Jurnal tersebut
dapat dilihat secara online di http://103.53.197.207/ojs/index.php/PERKHASA.
Untuk ke depannya nanti, saya akan mengusulkan agar jurnal ilmiah yang ada di
kampus STKIP Persada Khatulistiwa dapat diajukan ke sistem indeks portal garuda
ataupun DOAJ ataupun sistem indeks jurnal lainnya dan meminta pengelola untuk
mengajukan akreditasi jurnal jika telah memenuhi persyaratan untuk diakreditasi.
(2) Adanya wadah publikasi karya ilmiah online di kampus. Wadah publikasi
bersistem online journal system (OJS), saya usulkan di forum rapat dosen dan
senat, hal ini mengingat pentingnya wadah ini. Dengan sistem ini, hasil
penelitian dapat disebarkan dengan seluas-luasnya. Selain itu, adanya sistem publikasi
ini juga dapat menjadikan STKIP Persada Khatulistiwa menjadi semakin dikenal,
baik di Indonesia maupun di tingkat global. Wadah ini juga memberikan kredit
poin untuk lembaga. (3) Perbaikan-perbaikan sarana dan prasarana kampus. Pada
forum rapat dosen dan karyawan, saya memberikan usulan untuk memperhatikan, memperbaiki, dan mengganti
sarana dan prasarana yang rusak. Sarana tersebut seperti fasilitas LCD
Proyektor dan kelengkapannya di setiap kelas, kursi-kursi, dan sebagainya. (4)
Pelaksanaan kegiatan seminar nasional ataupun seminar internasional yang
diselenggarakan prodi atau lembaga yang ada di Perguruan tinggi untuk
memasukkan substansi seminar hasil riset juga di dalamnya, tidak hanya
menampilkan keynote speaker. Untuk ide yang disampaikan dalam forum rapat ini masih
direspon dengan ditunda dahulu dengan alasan persiapan yang belum memadai. (5)
Membuat kegiatan pertemuan ilmiah yang diselenggarakan prodi PGSD. Ide yang
disampaikan dalam rapat prodi PGSD, ini telah menghasilkan kegiatan pada tanggal
30 Mei 2016, yang diselenggarakan oleh panitia pertemuan ilmiah PGSD STKIP
Persada Khatulistiwa dimana saya dan Imanuel Sairo Awang menjadi nara sumber.
Sunday, August 21, 2016
Status Jabatan fungsional (jafung) dan Sertifikasi Dosen (Serdos) bagi Dosen yang Pindah Homebase ke PT Lain
Kebetulan di FB GDI ada seorang dosen tanya bagaimana status jabatan fungsional dan sertifikasi pendidiknya apabila dia sudah diangkat jadi CPNS, apakah masih memiliki jabatan akademik AA yang dia peroleh sewaktu bertugas di PTS asal dan apakah masih berhak peroleh tunjangan serdos dengan sertifikat yang diperoleh di PTS asal?
Tanggapan saya :
Bagi dosen yang mutasi ke unit kerja lain di lingkungan kemdikbud, baik antar PTS dalam satu Kopertis, beda kopertis atau dari dosen PTS ke CPNS dosen, SK jafung dan Sertifikat Pendidik tetap diakui karena SK tersebut diterbit oleh Dikti (nomor registrasi langsung dari Dikti, untuk jafung AA dan LK yang ditetapkan koordinator kopertis/pimpinan PTN adalah PAK, nomor registrasi tetap berasal dari Dikti). Untuk itu SK jafung dan sertifikat pendidik yang diperoleh semasa masih di PTS asal tetap diakui termasuk yang diangkat jadi CPNS, hanya saja SK inpassing pangkat tak bisa dipakai lagi untuk dosen asal PTS yang diangkat jadi CPNS, karena baginya akan berlaku kepangkatan awal sesuai yang tertera di SK CPNSnya.
Perlu diurus Surat Keterangan Penghentian Pembayaran atau SKPP yaitu surat keterangan yang menerangkan dosen ybs berdasarkan surat keputusan atau surat lolos butuh Rektor/Ketua/Direktur (nama PTS asal) bertanggal sekian pindah tugas sebagai cpns dosen pada (isi nama PT saat ini), tunjangan telah dibayarkan sampai bulan Des 2012 (umpamanya pindah/berhentinya di bulan Desember tahun 2012) sama dengan sekian. SKPP dibuat dan diteken oleh Koordinator Kopertis asal dan disahkan oleh Kepala Seksi Pencairan Dana KPPN wilayah asal. Dengan demikian KPPN asal (sesuai dengan wilayah nama PTS yang tercantum di sertifikat pendidiknya) baru bisa pindah ke KPPN PTN saat ini.
Nanti pada saat pengajuan tunjangan profesi di PTN saat ini, fotokopi atau salinan sah SKPP harus disampaikan ke Pejabat yang berwenang (PR2 atau PK2) bersama fotokopi SK CPNS/PNS, SK jafung akademik (dari PTS asal tetap bisa dipergunakan) dan fotokopi sertifikat pendidik bersama bukti pelaksanaan BKD (bisa yang dari PTS asal) dan persyaratan administrasi lainnya silakan hubungi bagian kepegawaian kampus saat ini. Dosen yang berstatus CPNS di database dikti, diakui sebagai dosen tetap yang bisa memiliki NIDN karena mereka merupakan tenaga tetap yang kerja penuh waktu di PTN, sehingga berhak mengajukan tunjangan bila sudah memiliki sertifikat pendidik dan persyaratan lain terpenuhi.
Produk hukum terkait:
– Permenkeu 164/PMK.05/2010 tentang Tata cara pembayaran tunjangan profesi guru dan dosen, tunjangan khusus guru dan dosen, serta tunjangan kehormatan profesor
Pasal 18
(1) Dosen penerima Tunjangan Profesi dan Tunjangan Khusus, serta Profesor penerima Tunjangan Kehormatan bagi Profesor yang pindah ke Satuan Kerja lain yang mengakibatkan perubahan KPPN pembayar, wajib diterbitkan SKPP Tunjangan Profesi Dosen, dan Tunjangan Kehormatan Profesor dengan format sebagaimana tercantum dalam Lampiran III yang tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri Keuangan ini.
(2)SKPP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilampirkan sebagai lampiran dokumen pendukung.
– Format SKPP bisa baca di lampiran III
– Kepmendiknas36/D/O/2001 : Petunjuk teknis pelaksanaan penilaian angka kredit jabatan fungsional dosen
Pasal 1 butir 11
(11) Dosen yang tidak berkedudukan sebagai pegawai negeri sipil yang telah atau pernah memiliki jabatan fungsional dosen, maka jabatan tersebut tetap diakui apabila telah menjadi pegawai negeri sipil dengan tugas sebagai dosen. Pengakuan tersebut hanya pada jabatan fungsional, sedangkan pangkatnya sama dengan yang di-miliki sebagai pegawai negeri sipil.
Semoga bermanfaat
Tanggapan saya :
Bagi dosen yang mutasi ke unit kerja lain di lingkungan kemdikbud, baik antar PTS dalam satu Kopertis, beda kopertis atau dari dosen PTS ke CPNS dosen, SK jafung dan Sertifikat Pendidik tetap diakui karena SK tersebut diterbit oleh Dikti (nomor registrasi langsung dari Dikti, untuk jafung AA dan LK yang ditetapkan koordinator kopertis/pimpinan PTN adalah PAK, nomor registrasi tetap berasal dari Dikti). Untuk itu SK jafung dan sertifikat pendidik yang diperoleh semasa masih di PTS asal tetap diakui termasuk yang diangkat jadi CPNS, hanya saja SK inpassing pangkat tak bisa dipakai lagi untuk dosen asal PTS yang diangkat jadi CPNS, karena baginya akan berlaku kepangkatan awal sesuai yang tertera di SK CPNSnya.
Perlu diurus Surat Keterangan Penghentian Pembayaran atau SKPP yaitu surat keterangan yang menerangkan dosen ybs berdasarkan surat keputusan atau surat lolos butuh Rektor/Ketua/Direktur (nama PTS asal) bertanggal sekian pindah tugas sebagai cpns dosen pada (isi nama PT saat ini), tunjangan telah dibayarkan sampai bulan Des 2012 (umpamanya pindah/berhentinya di bulan Desember tahun 2012) sama dengan sekian. SKPP dibuat dan diteken oleh Koordinator Kopertis asal dan disahkan oleh Kepala Seksi Pencairan Dana KPPN wilayah asal. Dengan demikian KPPN asal (sesuai dengan wilayah nama PTS yang tercantum di sertifikat pendidiknya) baru bisa pindah ke KPPN PTN saat ini.
Nanti pada saat pengajuan tunjangan profesi di PTN saat ini, fotokopi atau salinan sah SKPP harus disampaikan ke Pejabat yang berwenang (PR2 atau PK2) bersama fotokopi SK CPNS/PNS, SK jafung akademik (dari PTS asal tetap bisa dipergunakan) dan fotokopi sertifikat pendidik bersama bukti pelaksanaan BKD (bisa yang dari PTS asal) dan persyaratan administrasi lainnya silakan hubungi bagian kepegawaian kampus saat ini. Dosen yang berstatus CPNS di database dikti, diakui sebagai dosen tetap yang bisa memiliki NIDN karena mereka merupakan tenaga tetap yang kerja penuh waktu di PTN, sehingga berhak mengajukan tunjangan bila sudah memiliki sertifikat pendidik dan persyaratan lain terpenuhi.
Produk hukum terkait:
– Permenkeu 164/PMK.05/2010 tentang Tata cara pembayaran tunjangan profesi guru dan dosen, tunjangan khusus guru dan dosen, serta tunjangan kehormatan profesor
Pasal 18
(1) Dosen penerima Tunjangan Profesi dan Tunjangan Khusus, serta Profesor penerima Tunjangan Kehormatan bagi Profesor yang pindah ke Satuan Kerja lain yang mengakibatkan perubahan KPPN pembayar, wajib diterbitkan SKPP Tunjangan Profesi Dosen, dan Tunjangan Kehormatan Profesor dengan format sebagaimana tercantum dalam Lampiran III yang tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri Keuangan ini.
(2)SKPP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilampirkan sebagai lampiran dokumen pendukung.
– Format SKPP bisa baca di lampiran III
– Kepmendiknas36/D/O/2001 : Petunjuk teknis pelaksanaan penilaian angka kredit jabatan fungsional dosen
Pasal 1 butir 11
(11) Dosen yang tidak berkedudukan sebagai pegawai negeri sipil yang telah atau pernah memiliki jabatan fungsional dosen, maka jabatan tersebut tetap diakui apabila telah menjadi pegawai negeri sipil dengan tugas sebagai dosen. Pengakuan tersebut hanya pada jabatan fungsional, sedangkan pangkatnya sama dengan yang di-miliki sebagai pegawai negeri sipil.
Semoga bermanfaat
Jangan Menyontek !!! Sebagian Dari Ribuan Dosen Indonesia Tak Lulus Sertifikasi
Sebanyak 1.580 dosen dari sejumlah perguruan tinggi di Indonesia dinyatakan tidak lulus program sertifikasi dosen tahap pertama yang diselenggarakan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti). Dari jumlah yang tidak lulus tersebut, sekitar 20 persen di antaranya ditemukan mencontek jawaban dosen yang telah lulus sebelumnya. Jumlah dosen yang mengikuti sertifikasi tahap I sebanyak 4.512 dosen, dan 2.932 orang dinyatakan lulus. “Cukup banyak yang mencontek, mereka copy-paste jawaban yang lulus itu sampai 20 persen,” ujar Direktur Jenderal Sumber Daya Iptek dan Pendidikan Tinggi Kemristekdikti Ali Ghufron Mukti ketika dihubungi CNNIndonesia.com, Minggu (14/8).
Menurut Ghufron, jawaban yang dicontek tersebut adalah pada bagian deskripsi diri dengan harapan bisa ikut lulus juga. Padahal tim sertifikasi memberi perhatian lebih pada keaslian deskripsi diri tersebut. "Dosen kita lihat ada yang lulus langsung mencontek. Padahal harus dihindari dan diperingatkan. Menurut saya, besok di situs harus diperingatkan kalau 'copas' dijamin tak lulus," tuturnya. Banyak dosen yang tak lulus sertifikasi tersebut, lanjut Ghufron, merugikan keuangan negara karena pemerintah menganggarkan dana sebesar Rp800.000 untuk tiap dosen yang melaksanakan uji kompetensi dan sertifikasi. "Ini sangat merugikan, kami akan memikirkan bagaimana mekanismenya agar para dosen yang tak lulus bisa lulus. Tentu harus melalui serangkaian tes lagi," kata Ghufron.
Seorang Tim Data Sertifikasi Dosen Nasional Sugianto mengatakan, deskripsi diri merupakan tulisan mengenai diri sang dosen, bagaimana rencana dia di masa yang akan datang. “Tulisannya naratif,” ujar Sugianto, dikutip dari Antara. Menurut Sugianto, kebiasaan menyontek oleh dosen dalam mengerjakan deskripsi diri juga terjadi tahun lalu dengan jumlah sebanyak 27 persen dari jumlah dosen yang tidak lulus sertifikasi. “Kami berharap semakin banyak dosen yang memperhatikan keaslian dari deskripsi diri di masa mendatang,” ujarnya. Pada Sabtu lalu (13/8/2016), dilakukan Sidang Kelulusan Sertifikasi Pendidik untuk Dosen (Serdos) Tahap I tahun 2016 di Yogyakarta.
Tuesday, August 16, 2016
Buku saku LPDP Indonesia
Info Lagi, Buat teman-teman yang Berminat untuk beasiswa LPDP
Teman teman ini ada Buku saku beberapa negara yang dibikin para senior LPDP (Australia, Belanda, Prancis, Inggris, Kanada, Korea)
Silahkan untuk teman-teman Inspirator Indonesia di download. Dan semoga bermanfaat buat sekitar ya.
Jangan lupa dibagikan
Karena semakin banyak hal positif yang kita tebar,
Kita telah ikut berpartisipasi pula dalam pembangunan kemajuan negri kita tercinta
Isian Sertifikasi Dosen Tentang Manfaat Kegiatan Kemahasiswaan
Setiap kegiatan pasti memiliki pengaruh dan
manfaat bagi orang yang menjalaninya. Manfaat-manfaat tersebut dapat
digolongkan menjadi dua golongan yaitu manfaat yang dapat digunakan secara langsung
maupun manfaat yang penggunaannya saat nanti.
Manfaat kegiatan yang dapat digunakan secara langsung misalnya dalam
suatu kegiatan ceramah yang ada pada agenda kuliah dhuha kegiatan yang
dilaksanakan UKM Forkis Madani, mereka mendapatkan ilmu bahwa sedekah dapat meningkatkan
rasa empati sosial. Manfaat yang akan didapat mahasiswa adalah mahasiswa dapat
dengan mudah menerapkan perilaku berbagi dengan sedekah. Contoh lain ialah pada
saat kegiatan outbond, mereka dapat langsung merasakan manfaat dari kegiatan
tersebut. Sedangkan sebagai contoh manfaat yang penggunaannya dalam jangka
waktu ke depannya/ saat nanti ialah mahasiswa menjadi membekali dirinya untuk
hidup di masyarakat. Dengan mereka berorganisasi sebenarnya mereka menjadi
memiliki bekal untuk hidup di dalam masyarakat, contohnya yaitu karena mereka sering
bertemu dengan banyak orang dengan tipe yang berbeda-beda, tentunya ini akan
menjadikan dirinya memiliki pemahaman dan pengetahuan yang luas tentang tipikal
orang. Sehingga dapat diterapkan oleh mereka
di dalam kehidupan bermasyarakat nantinya. Secara lebih luas, manfaat kegiatan
UKM Forkis Madani yang saya bina sangat banyak sekali manfaatnya untuk
mahasiswa. Manfaat-manfaat tersebut diantaranya memberikan pengetahuan dan
pemahaman tentang agama islam, memberikan pengalaman-pengalaman nyata dalam
berorganisasi, memberikan pemahaman dan pengalaman dalam mengimplementasikan
ilmu dan pengetahuan yang didapatkan, memperluas jaringan pertemanan mahasiswa,
sebagai ajang belajar kepemimpinan, sebagai tempat belajar mengelola waktu, memberikan
pengalaman dan meningkatkan kebermanfaatan pribadi di dalam masyarakat. Selanjutnya
untuk kegiatan PPL/ KKM mahasiswa, sangat bermanfaat bagi mahasiswa yakni
sebagai tempat merealisasikan ilmu yang didapat dari kampus sehingga memiliki
pengalaman mengajar di kelas yang nyata, dan memperoleh dan mengetahui
tugas-tugas seorang guru maupun mengetahui berbagai hal yang berhubungan dengan
sekolah dan keguruan, serta merasakan dan mengalami menjadi abdi di masyarakat
sehingga dapat menjadi mahasiswa yang mampu mengumpulkan data dan informasi, mampu
menganalisis, pandai mengidentifikasi masalah, menunjukkan rasa kesetiakawanan
sosial, dapat melihat potensi, bisa merancang program pemberdayaan, mampu
melakukan kerja sama, dapat menghimpun dan mensinergikan potensi yang dimiliki,
mampu menerapkan ilmunya untuk menyelesaikan masalah, mampu bekerja secara multi
dimensi, mampu memotivasi suatu kelompok, mampu menggali kearifan lokal, menjadi
pribadi yang bertanggung jawab, menunjukkan sikap disiplin dan efisien waktu,
mampu mengelola keuangan secara efektif, efisien dan transparan, mampu
beradaptasi dengan lingkungan, dan/ atau mampu mengevaluasi kinerja sendiri dan
kelompok.
Isian Sertifikasi Dosen Tentang Interaksi dengan Mahasiswa
Dalam kehidupan sehari-hari di kampus, saya akan
selalu berinteraksi dengan mahasiswa. Interaksi tersebut terdiri atas interaksi
yang saya lakukan dengan mahasiswa bimbingan skripsi, mahasiswa bimbingan
akademik, mahasiswa pada mata kuliah yang saya ampu, maupun mahasiswa lainnya
yang berasal dari dalam kampus STKIP Persada Khatulistiwa maupun di luar kampus
STKIP Persada Khatulistiwa. Interaksi tersebut tentu berbeda antara mahasiswa
yang satu dengan mahasiswa yang lain. Selain itu, interaksi yang terjadi antara
saya dan mahasiswa juga bisa di berbagai tempat, seperti di meja kerja kantor,
di kelas, di parkiran kampus, di mesjid, di perpustakaan kampus, di lapangan
olahraga, di ruang sidang skripsi, dan di kantin kampus. Selanjutnya bila
ditinjau dari pola interaksi yang terjadi pun berbeda, ada yang interaksi satu
arah misalnya saat saya memberikan sambutan dalam kegiatan UKM Forkis Madani,
ada juga interaksi berpola diskusi bersama menyelesaikan suatu permasalahan
atau persoalan, dan ada pula diskusi secara intensif empat mata seperti saat
membimbing mereka untuk menyelesaikan masalah pribadi yang mengganggu kelancaran
dalam perkuliahan. Sebagai seorang yang berprofesi sebagai dosen, dalam
berinteraksi dengan mahasiswa, cara saya bersikap, dan bertutur kata selalu
saya jaga dan sesuaikan berdasarkan watak, perilaku, dan sikap yang ditampilkan
mahasiswa. Uniknya, saat berinteraksi dengan mahasiswa, terkadang mahasiswa
tersebut dapat menjadi guru bagi saya, selain menjadi peserta didik dalam
status formalnya. Kadang kala ketika saya tidak memiliki keterampilan seperti
yang mereka miliki, saya tidak sungkan untuk meminta mereka mengajari saya.
Sehingga dari sanalah, mereka menjadi guru bagi saya. Selanjutnya ketika
berinteraksi dengan mahasiswa, saya selalu berusaha membantu mereka ketika
mereka memiliki permasalahan, saya berusaha memberikan saran atau bantuan
kepada mereka agar masalah tersebut dapat selesai, begitu juga sebaliknya, saya
juga tidak segan meminta bantuan mereka ketika saya mengalami kesulitan. Dalam
interaksi bersama mahasiswa, saya berusaha mengedepankan pemberian layanan yang
terbaik dan memuaskan. Sebagai contohnya pada saat ada agenda kegiatan UKM
Forkis Madani, ketika dalam persiapan acara mereka kurang mengerti bagaimana
cara membuat surat undangan dan mengeprin amplopnya, maka yang saya lakukan
adalah memberitahu dan membimbing mereka dalam membuat surat, hingga surat itu
dapat disebarkan, dan mengajari bagaimana cara mengeprin amplop.
Isian Sertifikasi Dosen Tentang Implementasi Peran pada Kegiatan Mahasiswa
Dalam pelaksanaan peran sebagai Pembina UKM
Forkis Madani, ada banyak sekali pemikiran yang saya berikan untuk kegiatan
organisasi ini. Mulai dari kegiatan mentoring, kuliah dhuha, olahraga bersama,
kegiatan outbond, tafakur alam, mendampingi lomba tilawatil quran yang berhasil
meraih juara ke-tiga tingkat kabupaten Sintang yang dilaksanakan oleh RRI
Sintang, membentuk tim nasyid dan qasidah, mendampingi kegiatan perayaan hari
besar keagamaan seperti maulid nabi Muhammad SAW dan juga hari besar lainnya, menjadi
nara sumber di kegiatan UKM Forkis Madani, yasinan dan buka puasa bersama, serta
bhakti sosial. Selain itu, pengembangan kegiatan UKM Forkis Madani yang mulanya
dilaksanakan tidak rutin, kadang 2 Minggu sekali, kadang 3 Minggu sekali,
menjadi rutin setiap minggunya pada tahun kedua. Hal ini dilakukan dengan
harapan yakni semakin berkembangnya kemampuan kepribadian, kemampuan sosial,
kemampuan pedagogik, dan kemampuan profesional, serta kemampuan kemampuan
vokasional yang dimiliki mahasiswa STKIP Persada Khatulistiwa Sintang khususnya
mahasiswa muslim STKIP. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan UKM Forkis ini,
Alhamdulillah masih berjalan dengan lancar, walaupun mengalami kesulitan di
dalam pelaksanaan kegiatannya yang dikarenakan ketersediaan dana yang terbatas.
Selama ini, kegiatan UKM Forkis Madani selalu mendapatkan dukungan dari
institusi. Dukungan tersebut dengan berbagai bentuknya misalnya membuka
kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan UKM Forkis Madani, menyiapkan dana
khusus untuk UKM, memberikan bantuan dana kegiatan, dan mengkondisikan UKM
Forkis Madani sebagai UKM wajib yang harus diikuti (menjadi persyaratan ujian
skripsi). Kemudian implementasi peran nyata sebagai dosen pembimbing dalam
kegiatan PPL/ KKM mahasiswa STKIP Persada Khatulistiwa Sintang yang saya
lakukan adalah memberikan gambaran kepada mahasiswa tentang pelaksanaan PPL/
KKM, cara menyusun laporan, dan hal-hal teknis lainnya yang dikonsultasikan
oleh mahasiswa. Berkenaan dengan tugas ini, dukungan dari institusi yang saya
dapatkan berupa kelengkapan administrasi yang telah disiapkan, dan berupa dana
akomodasi dosen pembimbing.
Isian Sertifikasi Dosen Tentang Peran pada Kegiatan Mahasiswa
Dosen yang baik adalah dosen yang tidak hanya
mengajarkan mahasiswa untuk aktif, kreatif dan inovati dalam kegiatan
perkuliahan saja, tetapi juga menghimbau dan mengajak mahasiswa untuk aktif, kreatif
serta inovatif juga di dalam kegiatan kemahasiswaan di lingkungan kampus
misalnya dengan turut serta menjadi bagian di dalam suatu organisasi
kemahasiswaan kampus. Di STKIP Persada Khatulistiwa, organisasi kemahasiswaan
yang diurusi oleh bagian kemahasiswaan cukup banyak. Organisasi tersebut
meliputi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Himpunan Mahasiswa Program Studi
(HMPS), dan beberapa Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Dari beberapa organisasi
kemahasiswaan ini, saya mendapatkan peran dan tanggung jawab untuk membina
salah satu dari organisasi kemahasiswaan yang ada di kampus. Organisasi kemahasiswaan
tersebut bernama Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Forum Kerohanian Islam (FORKIS)
Madani. Peran sebagai Pembina telah saya laksanakan selama 2 tahun. Di dalam
menjalani peran sebagai Pembina UKM ini, saya pun mulai mengonsep kegiatan dan
memberikan masukan-masukan/ide-ide kepada pengurus UKM Forkis Madani, baik
berupa saran untuk kegiatan yang akan dilaksanakan, maupun hal lainnya, agar pelaksanaan
kegiatan UKM Forkis madani dapat berjalan dengan baik dan lancar. Selain
mendapatkan tugas tambahan sebagai Pembina UKM Forkis Madani, saya juga pernah mendapatkan
peran sebagai dosen pembimbing dalam kegiatan PPL/ KKM mahasiswa STKIP Persada
Khatulistiwa Sintang.
Isian Sertifikasi Dosen Tentang Keteguhan pada Prinsip
Prinsip merupakan suatu konsep/hal yang kita
rasa benar dan kemudian kebenaran ini menjadi pokok dasar kita untuk bertindak,
berpikir, dan sebagainya. Dalam kehidupan sebagai dosen, memiliki prinsip itu
merupakan sesuatu yang cukup penting dan akan bisa berdampak pada suatu
integritas dari dosen tersebut ketika ia teguh untuk mempertahankan prinsip tersebut
jika prinsip yang ia pertahankan memang menjadi suatu kebenaran yang bernilai
baik dan berlaku secara universal. Sebuah prinsip biasanya tidak lepas pula
dari latar belakang sosial, ekonomi, agama, dan pendidikan yang dialami seorang
dosen semasa hidupnya dan dengan siapa ia bertemu dan berinteraksi. Mengenai
keteguhan pada prinsip, saya adalah dosen yang mengedepankan prinsip namun
tetap terbuka terhadap toleransi. Artinya, ketika prinsip itu memang sesuatu
yang tidak keliru untuk saya pertahankan, saya akan mempertahankannya. Namun,
ketika prinsip itu sesuatu yang keliru berdasarkan landasan yang hakiki seperti
Al-Quran, saya membuka ruang untuk pengambilan keputusan yang lebih baik. Selama
saya menjalani profesi sebagai dosen di STKIP Persada Khatulistiwa ini, saya
sangat mempertahankan prinsip jika prinsip yang saya pegang memang tidak
keliru. Sebagai contohnya yakni prinsip yang saya pegang adalah pada saat ada mahasiswa
yang mencoba melaksanakan praktek gratifikasi kepada saya dengan tujuan meluluskan
mereka/mengubah nilai mereka yang jelek tidak akan saya indahkan. Dalam hal
ini, saya memegang teguh bahwa untuk menghadapi hal yang seperti ini, kita tidak
boleh membuka ruang sedikit pun untuk menyetujui hal ini, apalagi jika kita anggap
sebagai sesuatu yang biasa saja dan boleh dilanjutkan. Dari percobaan praktek gratifikasi yang
dilakukan mahasiswa, saya tetap menolak apapun pemberian yang mereka berikan
dan tidak menyetujui kesepakatan yang ingin dibuat. Hal ini pernah terjadi pada
saat saya menjalani tugas sebagai staf akademik. Contoh lainnya adalah melayani
mahasiswa dengan cepat dan tidak mengulur-ulur waktu untuk membantu urusan administrasi
mahasiswa. Dalam implementasinya saya tetap melayani urusan mahasiswa walau
dengan keadaan sibuk demi membantu kelancaran urusan mahasiswa.
Isian Sertifikasi Dosen Tentang Tanggung Jawab
Setiap orang yang bekerja pasti memiliki
tanggung jawab untuk memikul tanggung jawab tersebut. Begitu juga untuk pribadi
saya. Saya memikul tanggung jawab sebagai dosen maupun sebagai staf akademik (
April 2014-November 2015). Tanggung jawab yang diberikan kepada saya, saya
lakukan selama ini dengan sebaik-baiknya. Sebagai dosen, saya berusaha
melakukan tri dharma perguruan tinggi dengan penuh tanggung jawab. Dalam bidang
pengajaran, saya melaksanakannya dengan sungguh-sungguh. Saya memberikan
pembelajaran kepada mahasiswa agar mahasiswa menjadi pribadi yang siap bertahan
hidup, mampu bersaing dengan orang lain, setidaknya saya berusaha mengembangkan
kompetensi yang mereka miliki meliputi kompetensi kepribadian, kompetensi
sosial, kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, dan kompetensi vokasional.
Dalam bidang penelitian, tanggung jawab yang saya emban, selalu saya lakukan
juga dengan penuh tanggung jawab. Sebagai buktinya adalah saya selalu memiliki
publikasi karya ilmiah di tiap semesternya. Kemudian untuk bidang pengabdian
juga saya laksanakan dengan baik. Saya juga selalu melakukan pengbdian kepada
masyarakat di setiap semester. Selanjutnya untuk unsur penunjang yang dilakukan
oleh dosen, juga telah saya lakukan dengan penuh tanggung jawab seperti saat
bertugas menjadi panitia wisuda, panitia penerimaan mahasiswa baru, dan
sebagainya. Kemudian selain menjadi dosen, saya juga pernah mendapatkan tugas
tambahan menjadi staf akademik. Tugas tambahan ini juga saya lakukan dengan
penuh tanggung jawab. Dalam tanggung jawab ini, tugas saya adalah mempersiapkan
kartu rencana studi, membuat presensi kolektif, daftar hadir kuliah, jurnal
kuliah, membuat kartu hasil studi, menyiapkan amplop, lembar jawaban, absen
peserta ujian, lembar soal, berita acara pada ujian akhir semester maupun ujian
tengah semester, menyebarkan kelengkapan UTS/UAS ke pengawas ujian, serta
mengarsipkan berita acara, soal, absen peserta ujian tersebut, kemudian membuat
surat penunjukkan pembimbing, membuat surat penunjukkan pembahas/ penguji
skripsi ataupun proposal skripsi, membuat surat observasi ke sekolah dalam
rangka pemenuhan tugas kuliah maupun dalam rangka penelitian mahasiswa,
mempersiapkan dan memberikan kartu hadir kuliah ke mahasiswa, melaporkan data
aktif mahasiswa di setiap semester, membuat transkrip akademik, membuat daftar
mahasiswa yang diwisuda, menyiapkan surat cuti, surat keterangan mahasiswa
aktif, dan lainnya yang diperlukan mahasiswa, mengumpulkan berkas mahasiswa
ppl/kkm serta mengecek kelengkapan administrasi ppl/kkm, menginput data untuk
siakad online, dan terakhir, ikut serta dalam tim pengisian borang akreditasi
program studi PPKn STKIP Persada Khatulistiwa yang hasilnya kini telah
terakreditasi B.
Isian Sertifikasi Dosen Tentang Kendali Diri
Kendali diri memiliki arti sebagai kemampuan
seseorang yang peka akan keadaan diri dan lingkungan yang berguna untuk proses
sosialisasi. Berkenaan dengan kendali diri, biasanya seseorang mengontrol
dirinya dengan melihat situasi lingkungan, agar sesuai dengan harapan di
lingkungan yang ada. Berkaitan hal ini, bagi saya, saya memiliki kendali diri
yang cukup baik di mana pun saya berada, baik berada di masyarakat, di kampus,
maupun di rumah. Di kampus, bentuk pengendalian diri yang saya lakukan seperti menjaga
sikap yang saya tampilkan, berbicara dengan ramah dan berusaha tidak
menyinggung orang lain, melayani mahasiswa dengan ikhlas, tidak mudah marah, berusaha
sabar menghadapi sesuatu yang kurang menyenangkan, berusaha memberikan
keteladanan misalnya dengan cara berpakaian yang rapi dan bersih, dan tidak berpikiran
negatif terhadap siapapun, serta tidak berpikiran negatif terhadap masalah
apapun yang dihadapi. Di lingkungan masyarakat, kendali diri yang saya lakukan
misalnya bersikap dan berbicara dengan ramah, menyapa ketika bertemu, serta mengikuti
adab dan tata karma yang baik sesuai nilai dan norma di masyarakat. Selanjutnya
contoh kontrol diri yang saya lakukan di lingkungan rumah misalnya saya
berusaha pulang tepat waktu, dan tidak telat, memberikan kabar ke orang rumah
jika saya telat pulang ke rumah, mengucapkan salam ketika masuk ke rumah, tidak
telat bangun tidur, dan sebagainya.
Isian Sertifikasi Dosen Tentang Kemampuan Kerjasama
Perihal bekerja sama, saya termasuk dosen yang
mudah menjalin kerjasama dengan orang lain. Kerja sama adalah suatu bentuk
interaksi sosial antara orang-perorangan atau berinteraksi dengan kelompok
untuk mencapai satu atau beberapa tujuan bersama. Bagi saya, untuk memudahkan tercapainya
suatu tujuan dan harapan bersama, kerja sama adalah solusi yang terbaik agar
tidak hanya menjadi bahan pemikiran sendiri. Melalui kerja sama, cara yang akan
dipakai untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai, menjadi sebuah cara dengan konsepan
yang terbaik. Konsep itu tentunya telah mengakomodir seluruh masalah, dalam
kapasitas yang telah diketahui, baik dari pengetahuan yang telah dimiliki
maupun dari pengalaman yang dimiliki. Sebagai contoh bentuk kerjasama yang
telah terjadi dalam kegiatan penyuluhan kepada masyarakat yang pernah dilakukan
misalnya kerja sama yang saya lakukan dengan dosen universitas tanjungpura,
kerjasama dengan pihak kecamatan dan lurah beringin di kecamatan Kapuas,
kerjasama dengan pihak pemerintah desa tanjung merpati, mahasiswa PPL/KKM IKIP
PGRI, Mahasiswa STKIP persada Khatulistiwa, pemuda karang taruna tanjung
merpati, Kerjasama dengan Kelompok Kerja Kepala Sekolah baik Kecamatan Rasau
Jaya, maupun Kecamatan Kembayan, Dinas Dikpora cabang Kecamatan Kapuas Sanggau
maupun Kecamatan Kembayan, Rekan dosen STKIP persada Khatulistiwa. Belum lagi,
kerjasama di dalam bidang lainnya seperti pada bidang pengajaran misalnya
kerjasama dengan guru Pendidikan Luar Biasa (PLB) SDLB No 25 Sintang untuk
mengisi perkuliahan, dan bekerja sama dengan guru dan kepala sekolah
melaksanakan kegiatan PPL mahasiswa. Selain itu, kerjasama yang pernah saya
lakukan juga dalam bidang penelitian, saya melakukan kerjasama dengan kepala
sekolah dan guru sebagai tempat pelaksanaan penelitian saya.
Isian Sertifikasi Dosen Tentang Kemampuan Berkomunikasi
Kemampuan berkomunikasi seharusnya menjadi suatu
keterampilan yang diasah secara terus menerus oleh seorang dosen. Melalui
komunikasi yang baik, segala hal yang ingin disampaikan ke orang lain menjadi
dapat disampaikan dengan baik tanpa mengurangi maksud dan tujuan. Dengan
komunikasi yang baik, orang lain akan mudah memahami apa yang dimaksudkan oleh
kita. Dalam bidang kemampuan berkomunikasi, saya termasuk orang yang
biasa-biasa saja, menyampaikan suatu materi/maksud biasanya dengan apa adanya
saja. Namun, saya tetap menyesuaikan diri dengan lawan bicara saya. Ketika
lawan bicara saya, berbicara dengan penuh keilmiahan, bahan bicara saya juga
sangat ilmiah, dan penyikapan saya biasanya selalu berusaha sesuai dengan adab
yang dikehendaki oleh orang banyak yakni bersikap sopan, dan menghargai lawan
bicara. Begitu juga, ketika dalam pembicaraan yang santai, saya berbicara
kadang-kadang dengan guyonan yang membuat kondisi menjadi rilek dan nyaman. Begitulah
kondisi komunikasi yang terjadi pada kehidupan sehari-hari saya. Sedangkan jika
dalam situasi formal terutama situasi formal pada khalayak baru dan/atau situasi
yang benar-benar baru di kehidupan saya (belum pernah saya dapatkan sebelumnya
seperti berada sejajar dengan orang-orang penting daerah), kemampuan saya dalam
berkomunikasi di depan umum kadang baik, kadang juga kurang baik yang
disebabkan ada rasa grogi. Tetapi, kondisi perasaan yang membuat saya grogi, biasanya
segera saya atasi, lalu rasa grogi tersebut pun hilang, dan kondisi saya pun kembali
normal tanpa rasa grogi sehingga apa yang ingin disampaikan tetap tersampaikan
dengan baik. Di dalam suatu kegiatan pengabdian kepada masyarakat sebagai contoh
bahwa saya memiliki kemampuan dalam berkomunikasi adalah saya dapat mempengaruhi
masyarakat untuk melaksanakan apa yang saya arahkan kepada mereka seperti untuk
menerapkan jam wajib belajar. Selain itu, saya mampu untuk mendorong teman
dosen yang belum memiliki jabatan fungsional untuk mengurus dan melengkapi
persyaratan untuk pengajuan jabatan fungsional.
Isian Sertifikasi Dosen Tentang Dukungan Masyarakat Kegiatan PKM
Selama pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat,
tentu tidak lepas dari dukungan masyarakat yang ada di dalamnya. Dukungan
sosial dari masyarakat bagi saya banyak sekali bentuknya seperti pemberian
infomasi, bantuan tingkah laku, ataupun materi. Sebagai contoh: pada pelaksanaan
penyuluhan insidental yang dilaksanakan di Kecamatan Kapuas Kabupaten Sanggau,
saya memperoleh dukungan dari masyarakat yang datang menghadiri undangan.
Selain kehadiran dalam acara, saya memperoleh dukungan dari pejabat-pejabat setempat
seperti kepala cabang dinas pendidikan, pemuda dan olahraga Kecamatan Kapuas,
camat Kecamatan Kapuas, pegawai kecamatan, dan lurah beringin dalam menyediakan
dan menyiapkan perlengkapan untuk kegiatan penyuluhan tersebut. Selain
menyiapkan peralatan dan perlengkapan penyuluhan, mereka juga mempersiapkan
sarana dan prasarana, dan bahkan mereka juga mempersiapkan konsumsi untuk peserta
yang hadir dalam kegiatan penyuluhan yang saya lakukan. Dari dukungan-dukungan
inilah sehingga acara dapat berjalan dengan baik dan lancar. Contoh lain,
bentuk dukungan dari masyarakat yang saya peroleh adalah informasi yang
diberikan oleh masyarakat. Informasi ini membantu saya untuk menganalisis
situasi yang ada di dalam masyarakat. Informasi itu terdiri atas informasi mengenai
kekuatan, kelemahan, tantangan, dan hambatan yang ada pada masyarakat tersebut.
Dari informasi yang didapat, kemudian dilakukan analisis yang selanjutnya menjadi
bentuk substansi materi yang saya sajikan pada masyarakat. Sebagai contohnya
adalah ketika pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat Desa Tanjung Merpati di
Kecamatan Kembayan. Saat serah terima mahasiswa untuk memulai kegiatan PPL/KKM,
di kecamatan Kembayan, saya sempat berdiskusi membicarakan tentang masyarakat
di tempat tersebut. Dari pembicaraan-pembicaraan yang dilakukan bersama warga,
saya mendapati informasi bahwa masih banyak terdapat stigma di masyarakat yang
memandang pendidikan itu kurang penting. Sehingga saya menjadi terinspirasi
untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat tentang pentingnya pendidikan
pada manusia. Pada saat perencanaan untuk kegiatan pengabdian ini, saya
berkoordinasi dengan mahasiswa, terkadang juga dengan pejabat pemerintahan Desa
Tanjung Merpati untuk menyiapkan segala keperluan kegiatan pengabdian, dan
mereka mendukung penuh untuk terlaksananya kegiatan ini. Saat pelaksanaan kegiatan
ini, pemerintahan Desa sangat berperan penting dalam kelancaran dan kesuksesan acara.
Dukungan yang diberikan oleh pemerintahan Desa dalam penyediaan tempat,
mengundang warga, penyediaan peralatan dan perlengkapan serta konsumsi yang
mana dalam kegiatan ini tidak lepas pula dari bantuan pemuda karang taruna,
mahasiswa IKIP PGRI Pontianak, dan mahasiswa STKIP Persada Khatulistiwa. Kegiatan
pun akhirnya terlaksana dengan baik walaupun sempat mengalami hambatan hujan
lebat dan listrik yang padam. Namun, hambatan itu tidak berlangsung lama,
karena pemerintah tanjung merpati memiliki genset dan hujan lebat hanya
sebentar saja sehingga warga dapat pergi menghadiri kegiatan ini.
Isian Sertifikasi Dosen Tentang Dampak Perubahan Kegiatan PKM
Dalam pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat pada
tanggal 5 Desember 2014 memiliki dampak bagi khalayak sasaran untuk menerapkan
jam belajar untuk anak di rumah, dan hal yang disajikan ini juga mendukung
program yang saat itu sedang digodok oleh pemerintah daerah setempat. Pemerintah
setempat menjadi terbantu dalam hal sosialisasi program yang diharapkan dapat
didukung oleh masyarakatnya. Ketika jam belajar ini diterapkan, selain anak
menjadi terkontrol dan disiplin untuk belajar, hal ini juga menciptakan
keamanan dan ketertiban di wilayah yang menerapkan jam wajib belajar ini. Selanjutnya
penyuluhan tentang domain kognitif, afektif & psikomotor dalam penyusunan
soal pada 5 April 2015 mempunyai dampak bagi guru untuk mengaplikasikan ilmu pada
saat penyusunan soal ulangan maupun untuk ujian akhir. Guru menjadi memiliki
bekal tentang menyusun soal berdasarkan ranah maupun tingkatan yang ditargetkan
peserta didik memilikinya. Kemudian penyuluhan pada 13 September 2015
memberikan pemahaman dan semangat untuk mahasiswa serta memberikan trik dan
tips yang bisa diaplikasikan untuk menjadi mahasiswa yang sukses. Selanjutnya
acara pengabdian yang dilaksanakan pada 2 Oktober 2015 memberikan efek yakni
saat itu masyarakat menjadi sadar akan pentingnya pendidikan. Selanjutnya kegiatan
pemberian materi berbentuk seminar pendidikan untuk guru-guru Se-Kecamatan
Kembayan memberikan pemahaman yang baru tentang tematik sebagai
pembelajaran yang menarik
bagi siswa terutama dalam
pelaksanaannya sesuai dengan pelaksanaan dan konsep dari kurikulum 2013. Di
tahun selanjutnya, pada hari Rabu tanggal 20 Januari 2016, kegiatan pengabdian
masyarakat yang tersaji di hadapan mahasiswa STKIP Persada Khatulistiwa tersebut
memberikan dampak pengetahuan baru bagi mahasiswa untuk pelaksanaan penelitian
dan memberikan inspirasi baru untuk meneliti dengan tema yang berbeda dari
biasanya, dan jarang diteliti oleh peneliti lain. Sedangkan kegiatan pengabdian
masyarakat yang dilakukan di hadapan para dosen membahas Pengembangan karier dosen melalui peningkatan
jabatan fungsional memberikan dampak yakni ada beberapa dosen yang kelengkapan
syarat sudah bisa untuk mengajukan jabatan fungsional, mereka mulai menyusun
DUPAK (Daftar Usulan Penilaian Angka Kredit), dan beberapa dosen mulai
melengkapi bidang yang belum dilaksanakan/ belum ada seperti melaksanakan
pengabdian atau mulai mengajukan pubikasi karya ilmiah untuk mempersiapkan
persyaratan.
Isian Sertifikasi Dosen Tentang Kegiatan PKM
Selama saya menjadi dosen dari tahun 2014-tahun
2016, saya telah melakukan beberapa kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan
pengabdian kepada masyarakat yang telah saya lakukan menyentuh substansi pada kegiatan
memberi latihan/ penyuluhan/ penataran/ceramah pada masyarakat dan memberi
pelayanan kepada masyarakat atau kegiatan lain yang menunjang pelaksanaan tugas
umum pemerintah dan pembangunan. Kegiatan-kegiatan yang saya lakukan tersebut
sebagai berikut : pertama, pada tahun 2014, saya melaksanakan kegiatan pengabdian
kepada masyarakat di kecamatan Sanggau Kapuas. Kegiatan tersebut dilaksanakan
pada tanggal 5 Desember 2014. Pada kesempatan tersebut, pelaksanaan kegiatan
pengabdian kepada masyarakat itu dilaksanakan bersamaan dengan pelepasan
mahasiswa di Kabupaten Sanggau. Saat itu, saya bersama bapak Benediktus Ege, M.
Pd. menyampaikan materi penyuluhan tentang jam belajar masyarakat. Materi saya
berjudul Jam Belajar Masyarakat Sebagai Bentuk Perhatian Dalam Menyongsong
Prestasi Belajar Anak. Sasaran penyuluhan saat itu adalah orang tua siswa SD,
guru, kepala sekolah dan para tamu undangan lainnya yang hadir dalam acara
pelepasan PPL/ KKM mahasiswa. Kedua, Pada tanggal 5 April 2015, saya
melaksanakan penyuluhan tentang domain kognitif, afektif & psikomotor dalam
penyusunan soal. Dalam kesempatan ini, saya berkolaborasi dengan seorang dosen
dari Universitas Tanjungpura Pontianak yang bernama Dr. Hj. Sri Utami, M. Kes.
Kami menjadi nara sumber dalam kegiatan yang dilaksanakan Kelompok Kerja Kepala
Sekolah Kecamatan Rasau Jaya. Khalayak sasaran kami adalah guru Sekolah Dasar di
Kecamatan Rasau Jaya kala itu. Ketiga, di bulan September tahun yang sama,
yaitu pada hari Minggu tanggal 13 September 2015 telah dilakukan pula pemberian
materi oleh saya di STKIP Persada Khatulistiwa Sintang, Sintang Kalimantan
Barat dengan tema Sukses Jadi Mahasiswa sebagai wujud memberi pelayanan kepada
masyarakat atau kegiatan lain yang menunjang pelaksanaan tugas umum pemerintah
dan pembangunan berdasarkan penugasan lembaga perguruan tinggi. Keempat, setelah
itu, sekitar dua minggu berikutnya, pada kesempatan dan penugasan yang
diberikan perguruan tinggi agar memonitor mahasiswa yang sedang melaksanakan
PPL/ KKM, saya memanfaatkan momentum tersebut untuk memberikan materi ke masyarakat
Desa Tanjung Merpati sebagai tempat pelaksanaan PPL dan KKM mahasiswa. Saya
meminta mahasiswa STKIP Persada Khatulistiwa dan bekerja sama dengan pihak
pemerintah Desa Tanjung Merpati bersama mahasiswa IKIP PGRI Pontianak untuk
mengumpulkan masyarakat. Kala itu, kami mengumpulkan massa dengan mengadakan
acara malam keakraban yang di dalamnya menyelipkan acara penyuluhan yang
dilakukan oleh saya. Pada malam itu 2 Oktober 2015, akhirnya tajuk pembicaraan Pentingnya
pendidikan bagi manusia tersampaikan kepada masyarakat Desa Tanjung Merpati
Kecamatan Kembayan Kabupaten Sanggau. Kelima, pada hari kamis tanggal 3
Desember 2015, pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat kembali
tergelar. Kegiatan itu terlaksana dalam bentuk kegiatan pemberian materi
berbentuk seminar pendidikan untuk guru-guru Se-Kecamatan Kembayan yang
bertempat di SD Negeri 09 Tanjung Merpati Kecamatan Kembayan Sanggau Kalimantan
Barat dengan tema Pembelajaran
Tematik Sebagai Pembelajaran
yang Menarik Bagi
Siswa. Kesuksesan dalam pelaksanaan kegiatan ini tidak lepas berkat kerja
sama dengan Kelompok Kerja Kepala Sekolah Kecamatan Kembayan dan Dikpora Cabang
Kembayan. Kegiatan tersebut terlaksana dengan baik dan lancar. Keenam, pada
hari Rabu tanggal 20 Januari 2016, kegiatan pengabdian masyarakat tersaji untuk
mahasiswa STKIP Persada Khatulistiwa. Saya menyampaikan materi berjudul korelasi
antara hasil belajar siswa semester akhir dengan hasil ujian akhir nasional
siswa kelas VI SD Negeri 13 Sungai Kawat. Ketujuh, kegiatan pengabdian
masyarakat dilakukan di hadapan para dosen. Mengangkat materi dengan tajuk Pengembangan
karier dosen melalui peningkatan jabatan fungsional, khalayak sasarannya adalah para dosen terutama
yang jabatan fungsionalnya masih berstatus tenaga pengajar. Dalam kegiatan ini,
saya memberikan gambaran tentang pentingnya jabatan fungsional, dan bagaimana
cara mengurus pengajuan jabatan fungsional. Pada kegiatan yang diselenggarakan
panitia pertemuan ilmiah PGSD STKIP Persada Khatulistiwa ini, tajuk materi pengabdian kepada masyarakat yang
dilakukan pada 30 Mei 2016 tersebut disajikan bersama nara sumber lainnya yaitu
Imanuel Sairo Awang, S. Si., M. Pd.
Monday, August 15, 2016
Isian Sertifikasi Dosen Tentang Target Kerja
Target kerja adalah serangkaian target atau
tujuan yang ingin dicapai dalam suatu pekerjaan. Dengan membuat target kerja, saya
memahami skala prioritas untuk pekerjaan saya dengan lebih baik. Saya menyadari
bahwa ketika target kerja digunakan di dunia kerja maupun akademik, target kerja
dapat berguna agar saya mengerjakan pekerjaan dengan teratur. Adapun target
kerja saya dari tahun 2014 hingga tahun 2018 adalah sebagai berikut: (1) Pada semester
genap 2014, saya menargetkan untuk memahami tentang profesi saya secara
keseluruhan yakni tentang apa saja tugas dan tanggung jawab yang harus dikerjakan
serta hak yang diperoleh sebagai dosen, dan apa saja yang menjadi tanggung
jawab dan hak sebagai staf akademik. Selain itu, untuk pengembangan
keilmuan/keahlian, saya menargetkan saya harus memiliki satu buah publikasi
karya ilmiah di tahun 2014 dan saya harus dapat melaksanakan satu bentuk
pengabdian kepada masyarakat di tahun 2014. Bila dievaluasi target kerja
setelah tahun 2014 berakhir, saya merasa cukup bekal dalam memahami tugas dan
tanggung jawab serta hak yang saya terima, dan saya berhasil mencapai target
publikasi ilmiah dan pengabdian kepada masyarakat tersebut. Pada tahun 2015,
saya menargetkan untuk bisa memiliki dua publikasi karya ilmiah yang dimuat di
jurnal dan satu buah karya ilmiah yang dimuat di prosiding untuk menambah
publikasi yang telah ada. Selain itu, saya menargetkan kegiatan pengabdian
masyarakat harus dapat saya lakukan minimal dua kali, serta saya harus
mengajukan jabatan fungsional di tahun 2015 dengan harapan status jabatan
akademik saya meningkat, dan dapat mengikuti sertifikasi dosen setelah 2 tahun
bekerja. Setelah tahun 2015 berakhir, target yang ingin saya gapai ternyata
dapat tercapai dengan baik, saya menghasilkan publikasi karya ilmiah yang
termuat dalam jurnal sebanyak tiga buah. Sedangkan target saya untuk
menghasilkan publikasi karya ilmiah yang termuat pada prosiding juga terpenuhi.
Ada satu buah karya ilmiah yang termuat di dalam prosiding. Hanya saja, dari
keberhasilan mencapai target di tahun 2015 tersebut, saya dengan penuh
pertimbangan merelakan tugas tambahan saya sebagai staf PPKn pada November 2015
demi melaksanakan keprofesionalan di dalam profesi dosen. Alasannya adalah bagi
saya, saat itu tugas tambahan justru seolah menjadi tugas utama. Waktu yang
saya miliki justru banyak tercurah pada tugas tambahan ini, karena tugas ini
sebenarnya haruslah ditangani oleh orang yang khusus staf yang dapat fokus
mengurus pelayanan ini, selain itu, saya juga mesti memperbaiki pekerjaan orang
lain yang banyak memberikan PR untuk diperbaiki menjadi sebagaimana mestinya. Belum
lagi, di dalam tugas tambahan tersebut, banyak juga memberikan PR kepada saya untuk
memahami aplikasi maupun rumus-rumus yang digunakan untuk seluruh hal perihal tugas
tambahan tersebut. Selanjutnya pada tahun 2016, saya menentukan target harus
memiliki satu lagi prosiding, dan 2 buah publikasi jurnal, serta berharap
semoga dapat mengikuti sertifikasi dosen. Alhamdulillah, publikasi karya ilmiah
yang termuat di dalam prosiding sudah tercapai, bahkan untuk saat ini, saya
telah berhasil menerbitkan dua buah artikel yang termuat di dalam prosiding. Selain
itu, saya juga bersyukur karena telah mengikuti sertifikasi dosen di tahun ini.
Target saya untuk sertifikasi ini adalah kelulusan dan bisa memiliki sertifikat
pendidik sebagai sesuatu yang menerangkan bahwa saya adalah dosen yang profesional.
Untuk artikel yang termuat di dalam jurnal pada tahun 2016 ini, saya telah
mengirim beberapa artikel ke beberapa pengelola jurnal, dan artikel yang sudah
terpublikasi baru satu buah saja. Kemudian untuk target tahun 2017 dan 2018,
saya menargetkan untuk dapat menghasilkan satu buah publikasi karya ilmiah
berskala internasional baik itu prosiding ataupun jurnal ilmiah, ataupun saya
memiliki publikasi pada jurnal nasional yang terakreditasi. Sedangkan untuk
kegiatan pengabdian kepada masyarakat, target saya adalah pelaksanaan kegiatan
pengabdian yang bukan bersifat insidental dapat saya laksanakan pada tahun
tersebut.
Isian Sertifikasi Dosen Tentang Konsistensi
Dalam pengembangan keilmuan/keahlian,
konsistensi diperlukan demi tercapainya suatu kesuksesan sebagai seseorang yang
menguasai seluk-beluk persoalan/kajian berdasarkan dengan bidang yang ditekuni.
Sebagaimana kita ketahui bahwa konsistensi adalah ketetapan dan kemantapan
dalam bertindak ataupun taat terhadap asas-asas tertentu. Dalam melaksanakan ataupun
menghasilkan suatu karya sebagai pengembangan keilmuan/keahlian, saya berusaha
menghasilkan karya-karya yang relevan dengan bidang/basic yang saya tekuni. Adapun
bidang keahlian saya adalah pendidikan dasar/pendidikan guru sekolah dasar
(PGSD). Keahlian tersebut bisa dilihat dari bidang pendidikan yang saya jalani sampai
saat ini. Sehingga di dalam pemaparan ini, saya akan menceritakan riwayat
pendidikan saya sebagai berikut: (1) Saya menempuh kuliah sarjana mengambil
kuliah pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (S-1 PGSD) di
Universitas Tanjungpura Pontianak tamat pada 29 September 2011. Kemudian (2) saya
menempuh kuliah Program Pascasarjana pada Program Studi S-2 Pendidikan Dasar
pada Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja, Bali tamat pada tanggal 29
November 2013. Bila dilihat dari publikasi-publikasi karya ilmiah yang telah dipublikasikan,
dapat saya simpulkan bahwa sampai saat ini yakni Juni 2016, konsistensi itu
tetap terjaga. Konsistensi terhadap kajian karya ilmiah yang dipublikasikan masih
selalu bertajuk kajian pada pendidikan dasar/ Pendidikan Guru Sekolah Dasar
(PGSD). Dengan kata lain, substansi materi karya ilmiah yang dipublikasi masih
seputar riset penelitian pada Pendidikan Dasar/ Pendidikan Guru Sekolah Dasar
(PGSD) meskipun dengan berbagai metodologi penelitian yang berbeda.
Isian Sertifikasi Dosen Tentang Nilai Inovatif
Inovasi berarti penemuan baru dalam teknologi
manusia baik hal yang benar-benar baru (belum ada sebelumnya) maupun hal yang
berbeda dari yang sudah ada atau sudah dikenal sebelumnya. Dalam melakukan
sebuah riset, seorang peneliti perlu untuk memperhatikan poin inovatif dalam
risetnya. Poin inovasi dapat diberikan dalam metodologi, ataupun substansi materi
ataupun teori. Bagi saya, penelitian yang dilakukan semuanya memiliki nilai
inovatif. Nilai inovatif tersebut saya jabarkan sebagai berikut: (1) penelitian
Korelasi Antara Hasil Belajar Siswa Semester Akhir Dengan Hasil Ujian Akhir
Nasional Siswa Kelas VI SD Negeri 13 Sungai Kawat memiliki nilai inovatif dalam
hal substansi materi yang dikaji maupun metodologi yang digunakan. Nilai
inovasi tersebut dapat dilihat dari kedua variabel yang dihubungkan merupakan
variabel yang jarang diteliti keterkaitannya. Untuk selanjutnya (2) riset Peningkatan
Kemampuan Membaca Permulaan Menggunakan Media Kartu Huruf Pada Pembelajaran
Tematik Kelas II Sekolah Dasar Negeri 02 Nanga Tebidah Tahun Pelajaran
2014/2015 mempunyai nilai inovatif yakni pada substansi materi. Dapat dilihat
bahwa hal yang dikaji adalah kemampuan membaca permulaan, selama ini kajian
penelitian jarang menyentuh substansi pada pendidikan ke-SD-an terutama di
kelas rendah. Selain itu, substansi tentang pembelajaran tematik merupakan
substansi yang sedang digalakkan oleh pemerintah, dan untuk di daerah sintang
yang termasuk wilayah terdepan, terluar dan tertinggal (3T), pembelajaran tematik
termasuk sesuatu yang baru untuk di beberapa wilayah di Sintang, Kalimantan
Barat. Selanjutnya kajian tentang media kartu huruf juga merupakan sesuatu yang
unik dan jarang dikaji. Kemudian untuk yang terakhir adalah (3) Penelitian Analisis
Kemampuan Menyimak Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia (Penelitian Studi Kasus
Pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 04 Sintang) Tahun Pelajaran 2014/2015 memiliki
poin inovatif dari segi substansi materi yakni mengkaji kasus tentang kemampuan
menyimak pada pembelajaran Bahasa Indonesia pada siswa SD. Substansi ini juga
jarang dikaji di dalam riset-riset. Selain substansi materi yang unik,
metodologi yang digunakan juga inovatif karena menggunakan pendekatan
kualitatif dengan metode deskriptif menguraikan suatu kasus di dalam
pembelajaran. Terakhir, bila ditinjau ulang ketiga riset ini untuk dibedakan
dari sisi metode penelitian, dapat dilihat inovatif yang sangat jelas yakni
jenis penelitian yang digunakan berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Hal
ini terjadi dikarenakan adanya keinginan mengembangkan diri dan mencari ilmu
pengetahuan dengan berbagai metode penelitian namun tetap dalam koridor
keilmuan saya yakni pendidikan dasar.
Isian Sertifikasi Dosen Tentang Makna dan Kegunaan Publikasi Karya Ilmiah
Setiap publikasi karya ilmiah pasti memiliki
makna dan kegunaannya. Dari ketiga judul yang dipublikasi memiliki makna dan
kegunaan yang berbeda antara yang satu dan yang lainnya. Pada publikasi ilmiah
yang bertajuk Korelasi Antara Hasil Belajar Siswa Semester Akhir Dengan Hasil
Ujian Akhir Nasional Siswa Kelas VI SD Negeri 13 Sungai Kawat memiliki makna
atau tujuan yakni untuk mendeskripsikan: (1) rata-rata hasil belajar siswa
semester akhir di kelas VI SD Negeri 13 Sungai Kawat, (2) rata-rata hasil ujian
akhir nasional yang sudah diperoleh pada SD Negeri 13 Sungai Kawat, dan (3)
korelasi antara hasil belajar siswa semester akhir di kelas VI dengan hasil
ujian akhir nasional yang sudah diperoleh pada SD Negeri 13 Sungai Kawat. Pada
riset ini, manfaat yang bisa dirasakan yakni (1) hasil dari riset ini
bermanfaat untuk guru agar dapat meningkatkan kinerja dalam proses belajar
mengajar agar siswa dapat menghadapi ujian akhir nasional dengan rasa percaya
diri. (2) hasil dari riset ini bermanfaat bagi peneliti sebagai alat
pengembangan wawasan serta ilmu pengetahuan yang peneliti miliki. (3) hasil
dari riset ini bermanfaat bagi sekolah untuk memberikan gambaran tentang hasil
ujian akhir semester dan ujian akhir nasional sehingga ke depannya sekolah
dapat mengatur atau mempunyai strategi untuk siswa dalam menghadapi ujian akhir
sekolah dan ujian akhir nasional. (4) hasil dari riset ini bermanfaat pada
lembaga STKIP Persada Khatulistiwa Sintang untuk menambah khasanah wawasan dan
ilmu pengetahuan, serta memberikan kredit poin bagi perguruan tinggi. (5) hasil
dari riset ini bermanfaat bagi peneliti selanjutnya sebagai dasar pengembangan
ilmu pengetahuan dan pengembangan wawasan. Kemudian untuk publikasi ilmiah yang
berjudul Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Menggunakan Media Kartu Huruf
Pada Pembelajaran Tematik Kelas II Sekolah Dasar Negeri 02 Nanga Tebidah Tahun
Pelajaran 2014/2015 memiliki makna atau tujuan yaitu (1) untuk
mendeskripsikan penggunaan media kartu
huruf dalam meningkatkan kemampuan membaca
pada siswa kelas
II Sekolah Dasar
Negeri 02 Nanga Tebidah tahun pelajaran 2014/2015, (2)
untuk mendeskripsikan peningkatan hasil
belajar siswa dalam
membaca permulaan menggunakan
media kartu huruf pada siswa kelas II Sekolah Dasar Negeri 02 Nanga Tebidah
tahun pelajaran 2014/2015, dan (3) untuk mendeskripsikan respon siswa dalam
proses pembelajaran membaca permulaan menggunakan media kartu huruf pada siswa
kelas II Sekolah Dasar Negeri 02 Nanga Tebidah tahun pelajaran 2014/2015. Sedangkan
manfaat praktis yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah (1) hasil
penelitian ini bermanfaat bagi siswa untuk mempermudah siswa dalam mengenal huruf-huruf alfabet
dengan hadirnya media kartu huruf, meningkatkan
kemampuan membaca permulaan
siswa menggunakan media kartu
huruf, dan meningkatkan motivasi dan antusias siswa dalam belajar membaca, (2)
hasil penelitian ini berguna bagi
guru Bahasa Indonesia sebagai sebuah referensi pemecahan
masalah dalam mengajar, khususnya mengajar tentang materi membaca, (3) bagi
sekolah bermanfaat untuk meningkatkan kompetensi guru dalam membelajarkan
peserta didik, dan memotivasi guru dalam mengajar untuk lebih kreatif, (4) bagi peneliti bermanfaat untuk memberikan ilmu yang
baru mengenai materi pembelajaran membaca
permulaan agar menjadi
lebih baik, dan
peneliti memperoleh pengalaman
langsung dalam mengajar di dunia nyata di sekolah, dan (5) Untuk STKIP Persada
Khatulistiwa, hasil penelitian ini dapat menjadi bahan referensi
dan bermanfaat untuk memberikan pemahaman tentang membaca permulaan serta cara meningkatkan
kemampuan membaca permulaan dengan media kartu huruf. Selanjutnya publikasi
ilmiah yang telah dipublikasikan dengan judul Analisis Kemampuan Menyimak Pada
Pembelajaran Bahasa Indonesia (Penelitian Studi Kasus Pada Siswa Kelas IV
Sekolah Dasar Negeri 04 Sintang) Tahun Pelajaran 2014/2015 memiliki makna yaitu
menunjukkan hasil dari menganalisis
kemampuan menyimak siswa
pada pelajaran Bahasa Indonesia
di Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 04 Sintang tahun pelajaran 2014/2015. Sehingga
penelitian ini memiliki kegunaan sebagai berikut (1) bagi siswa, hasil penelitian
ini dapat dijadikan sebagai bahan yang
bermanfaat dalam belajar khususnya belajar Bahasa Indonesia untuk kelas IV
Sekolah Dasar Negeri 04 Sintang sehingga dapat meningkatkan kemampuan menyimak
siswa yang baik dan benar, (2) bagi guru, hasil
penelitian dapat dijadikan
bahan acuan bahwa
dalam belajar menyimak, guru semestinya harus mampu mendorong motivasi
belajar siswa agar semakin tinggi khususnya dalam pelajaran Bahasa Indonesia, (3)
bagi sekolah, penelitian ini dapat menjadi bahan masukan agar dapat menerapkan
penggunaan media sebagai penunjang kemampuan menyimak siswa dan para guru agar
siswa dapat lebih bersemangat saat belajar, (4) bagi peneliti merupakan suatu pengalaman dalam menyatakan kebenaran teori tentang hasil belajar yang dikaitkan dengan kondisi
lapangan, dan (5) bagi lembaga STKIP Persada Khatulistiwa Sintang, penelitian
ini dapat menambah literatur pustaka STKIP Persada
Khatulistiwa Sintang tentang kajian
ilmu Bahasa Indonesia, khususnya program studi Pendidikan
Guru Sekolah Dasar (PGSD).
Isian Sertifikasi Dosen Tentang Publikasi Karya Ilmiah
Sebagai seorang dosen sekaligus ilmuwan yang bertugas
menyebarluaskan ilmu pengetahuan, saya telah melakukan publikasi-publikasi
karya ilmiah yang sudah dilaksanakan. Saya melakukan publikasi karya ilmiah
dengan cara memasukkan artikel yang telah dibuat ke jurnal ilmiah maupun
menyeminarkannya. Bagi saya publikasi itu sangat penting. Karena publikasi ilmiah dapat dimaknai sebagai
upaya untuk menyebarluaskan suatu karya pemikiran sehingga masyarakat luas
menjadi mengetahui tentang apa yang kita kaji atau teliti, selanjutnya ilmu
pengetahuan/informasi yang telah diketahui/ditemukan tersebut menjadi tidak
mati, dan terus berkembang. Beberapa karya ilmiah yang telah saya publikasi
diantaranya ialah (1) Korelasi Antara Hasil Belajar Siswa Semester Akhir Dengan
Hasil Ujian Akhir Nasional Siswa Kelas VI SD Negeri 13 Sungai Kawat, (2) Peningkatan
Kemampuan Membaca Permulaan Menggunakan Media Kartu Huruf Pada Pembelajaran
Tematik Kelas II Sekolah Dasar Negeri 02 Nanga Tebidah Tahun Pelajaran
2014/2015, dan (3) Analisis Kemampuan Menyimak Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia
(Penelitian Studi Kasus Pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 04 Sintang)
Tahun Pelajaran 2014/2015. Publikasi-publikasi tersebut dapat ditelusuri secara
daring (online). Untuk publikasi dengan judul Korelasi Antara Hasil Belajar
Siswa Semester Akhir Dengan Hasil Ujian Akhir Nasional Siswa Kelas VI SD Negeri
13 Sungai Kawat dapat ditelusuri melalui http://103.53.197.207/ojs/index.php/voxedukasistkip/article/view/39.
Selanjutnya publikasi dengan judul Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan
Menggunakan Media Kartu Huruf Pada Pembelajaran Tematik Kelas II Sekolah Dasar
Negeri 02 Nanga Tebidah Tahun Pelajaran 2014/2015 dapat dibaca melalui situs http://103.53.197.207/ojs/index.php/voxedukasistkip/article/view/37.
Terakhir, publikasi karya ilmiah dengan tajuk berjudul Analisis Kemampuan
Menyimak Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia (Penelitian Studi Kasus Pada Siswa
Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 04 Sintang) Tahun Pelajaran 2014/2015 dapat
ditelusuri melalui http://journal.unwidha.ac.id/index.php/proceeding/article/view/671.
Isian Sertifikasi Dosen Tentang Keterbukaan Terhadap Kritik
Suatu kewajaran untuk setiap pelayan masyarakat
mendapatkan suatu kritikan. Tidak terkecuali untuk profesi dosen. Dosen sebagai
manusia biasa tentulah juga memiliki kekurangan-kekurangan dalam memberikan
pelayanan terutama di dalam pelaksanaan pembelajaran. Dalam ranah kepuasan
semua mahasiswa di dalam pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan oleh dosen,
keunikan yang terdapat pada diri mahasiswa antara yang satu dengan yang lainnya,
menjadi sebab terjadinya ketidakmungkinan menjangkau kepuasan semua mahasiswa. Sehingga
seorang dosen perlu arif dan bijak dalam menerima kritik/saran yang diberikan
mahasiswa. Dalam hal keterbukaan terhadap kritik ini, saya cukup sering
menanggapi kritik/saran dengan cara menerima kritik/saran dengan apa adanya, yang
kemudian lebih memilih untuk merefleksi diri terhadap kritik/saran yang
disampaikan dengan memikirkan hal apa yang bisa saya lakukan untuk menjadi
lebih baik lagi, memperbaiki apa yang kurang dengan lapang dada, serta
mengucapkan terima kasih untuk kritik/saran yang disampaikan oleh mahasiswa
tentang pelaksanaan pembelajaran yang saya laksanakan. Untuk lebih jelasnya, adapun
contoh nyata keterbukaan terhadap kritik yang telah saya lakukan yaitu mengenai
masalah nilai mahasiswa, saya sangat terbuka untuk memperlihatkan perhitungan
nilai berdasarkan kehadiran, tugas-tugas, hasil ujian tengah semester dan hasil
ujian akhir semester. Selain masalah nilai, saya pernah meminta mahasiswa pada
akhir pertemuan untuk memberikan kritik/saran terhadap pembelajaran yang saya
laksanakan dengan menuliskan kritik/saran pada selembar kertas yang kemudian
dikumpulkan. Kritik/saran tersebut, saya jadikan bahan pertimbangan/perbaikan
untuk pembelajaran-pembelajaran yang saya laksanakan selanjutnya.
Isian Sertifikasi Dosen Tentang Keteladanan
Keteladanan berarti hal-hal yang dapat ditiru
atau dicontoh. Dalam pelaksanaan pembelajaran, keteladanan sangat berperan
penting untuk mencapai pendidikan yang berkualitas. Keteladanan menjadi kunci
penting sebab untuk mengajari orang lain, keteladanan yang diberikan oleh orang
yang mengajari tersebutlah yang akan membuat orang yang diajari dapat mengikuti
atau mematuhi dengan mudah materi yang diajarkan/dicontohkan. Adapun dalam pelaksanaan
pembelajaran, keteladanan-keteladanan yang telah saya lakukan yakni berupa cara
saya berpakaian, cara saya menyapa, serta cara saya memberikan pembelajaran
tentang tata cara bersikap, dan bertutur kata. Adapun bentuk nyata yang saya
lakukan perihal cara berpakaian yakni saya berusaha menampilkan cara berpakaian
yang rapi, bersih, mencerminkan gaya berpakaian seorang guru yang layak digugu
dan ditiru. Pakaian yang saya gunakan kadang menggunakan pakaian safari (PDL),
kadang kala baju kantoran berdasi, atau paling sederhana adalah pakaian
kemeja/batik bercelana kain, berkaos kaki, dan bersepatu pantopel. Sehingga hal
ini memudahkan saya untuk mempengaruhi mahasiswa terutama dalam hal berpakaian.
Selanjutnya bentuk nyata yang saya lakukan perihal cara menyapa yaitu saya
berusaha menyapa dengan ramah, bersahabat,
sopan dan santun. Kemudian bentuk nyata yang telah saya lakukan mengenai
cara memberikan pembelajaran tentang tata cara bersikap, dan bertutur kata
yakni menyampaikan pesan dengan memberikan contoh secara kontekstual yang
terjadi di masyarakat ataupun contoh nyata yang telah saya lakukan, dan
memberitahukan dengan tidak marah-marah (mengingatkan dengan menegur secara
baik-baik, lebih bersifat humanis, menyampaikan dengan pertimbangan hati dan
alur pikiran yang logis).
Isian Sertifikasi Dosen Tentang Kedisiplinan
Disiplin adalah latihan yang bertujuan untuk mengembangkan
diri agar dapat berperilaku tertib sebagai kepatuhan terhadap peraturan atau
tunduk pada pengawasan, dan pengendalian. Disiplin yang saya terapkan untuk pelaksanaan
pembelajaran terbagi menjadi disiplin masuk kelas, disiplin pengumpulan tugas
kuliah, disiplin dalam belajar, disiplin keluar kelas, disiplin dalam
pelaksanaan pembelajaran, dan disiplin dalam berpakaian. contoh nyata disiplin
masuk kelas yang saya tunjukkan dalam pelaksanaan pembelajaran yakni saya berusaha
memberikan contoh dengan datang tepat waktu pada saat masuk kelas. Selanjutnya contoh nyata disiplin pengumpulan
tugas kuliah yakni mahasiswa selalu diawasi dan diberikan penilaian berupa
penghargaan dan hukuman dengan catatan khusus mengenai disiplin ini dan saya
menunjukkan dengan tepat waktu pula dalam melaporkan hasil belajar yang
mahasiswa peroleh. Kemudian contoh nyata disiplin dalam belajar yang saya
terapkan adalah saya melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan seperti saat mendiskusikan tentang materi pembelajaran, saya
memberikan 40 menit untuk diskusi, setelah waktu telah habis, saya melanjutkannya
ke sesi berikutnya. Selanjutnya contoh nyata disiplin keluar kelas yang saya
lakukan ialah saya jarang keluar lebih cepat dari jadwal yang sudah ditentukan.
Kemudian disiplin dalam pelaksanaan pembelajaran yang saya terapkan sebagai
contohnya adalah saya selalu mengajak mahasiswa berdoa di sebelum dan sesudah
belajar agar mahasiswa menjadi pribadi yang bertakwa terhadap Tuhan, selain
itu, saya cukup sering menegur mahasiswa yang tidak bekerja sama di kegiatan
diskusi/tidak dengan sungguh-sungguh belajar. Kemudian contoh nyata disiplin
dalam berpakaian yang saya lakukan adalah saya menggunakan pakaian yang sesuai
dengan kesepakatan dan tidak melanggar kesepakatan, sebagai contohnya ialah tidak
menggunakan baju kaos berkerah, ketika telah disepakati menggunakan baju kemeja
atau batik.
Isian Sertifikasi Tentang Dampak Perubahan Usaha Kreatif
Adapun dampak perubahan yang terjadi dari
usaha-usaha yang telah dilakukan sebagai berikut (1) Berorientasi dengan
penggunaan berbagai sumber atau tidak dengan satu buah buku saja, memberikan
dampak yakni memberikan pemahaman yang lebih luas dan keakuratan tentang teori
menjadi lebih terpercaya bagi mahasiswa. (2) pengembangan substansi materi
perkuliahan yang dikembangkan ke arah kontekstual, memberikan dampak yaitu
mahasiswa menyadari dan memahami pentingnya substansi materi perkuliahan
sehingga menjadi ingin lebih mendalami pengetahuan tentang keguruan, (3) memberikan proyek kepada mahasiswa untuk
memberikan rancangan pelaksanaan pembelajaran membaca di kelas rendah dan kelas
tinggi dan mensimulasikannya, serta mencari fenomena-fenomena pembelajaran
membaca di sekolah dasar dengan mewawancarai guru pada mata kuliah membaca, mempunyai
dampak yaitu memberikan pengetahuan dan pengalaman kepada mahasiswa dalam
menggali pengetahuan dari orang lain,
dan merasakan bagaimana melaksanakan pembelajaran. (4) Memberikan tugas menganalisis
pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar, dan memberikan
model contoh pembelajaran yang kreatif pada mata kuliah penerapan model kreatif
Bahasa Indonesia, mempunyai dampak yakni mahasiswa memiliki pengalaman untuk
menganalisis sesuatu, mengonsep, dan melaksanakan pembelajaran yang kreatif.
(5) Membimbing secara teknis pembuatan proposal dan memberikan simulasi seminar
proposal seperti yang dilakukan di kampus pada mata kuliah seminar MIPA
memberikan pengetahuan dan pengalaman kepada mahasiswa dalam menyusun sebuah
proposal dan bagaimana pelaksanaan seminar proposal penelitian. (6) Memamerkan
hasil karya/diskusi/hasil investigasi mahasiswa ke dalam blog pribadi dosen
sebagai upaya untuk memotivasi dan memberikan kebanggaan kepada mahasiswa demi
memacu semangat untuk belajar dengan
lebih baik lagi, memberikan dampak yaitu tulisan yang termuat berguna untuk
banyak orang yang mencari informasi di internet, dan memberikan motivasi dan
kebanggaan untuk lebih banyak berusaha dan berkarya lebih banyak. (7) mahasiswa
diminta membuat/menciptakan lagu baik ciptaan sendiri atau hanya mengubah lirik
dari lagu yang sudah ada bertemakan kepedulian terhadap penyandang disabilitas
(anak berkebutuhan khusus), serta mahasiswa melakukan observasi langsung ke
Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB) pada mata kuliah pendidikan kebutuhan khusus
memberikan dampak yaitu meningkatkan kepedulian kepada sesama pada diri mahasiswa,
meningkatkan rasa ingin berkarya lebih banyak, menghasilkan sebuah lagu yang
berjudul suara hati anak berkebutuhan khusus ( https://youtu.be/OR0d5kpG1HM?t=21 ),
dan ide ini memberikan gambaran baru bagi dosen untuk menciptakan kreatifitas
baru. (8) pada program latihan profesi 1, mahasiswa tidak hanya simulasi
mengajar dengan teman sejawat tetapi mahasiswa juga saya kondisikan untuk
membimbing dan mengajar anak SD secara langsung di lapangan memiliki dampak
yakni mahasiswa memiliki gambaran kenyataan di lapangan dalam mengajar, dan
bagi siswa memberikan semangat baru dengan hadirnya guru baru. (9) mengundang
dosen tamu untuk berbagi pengalaman dengan mahasiswa, selain itu, saya meminta
mahasiswa melakukan observasi, kemudian mereka saya minta untuk membuat puisi
dan cerita, menuangkan isi hati dan pikiran dari hasil observasi yang mereka
lakukan selanjutnya mengarahkan mereka untuk menerbitkan hasil ciptaan mereka
ke penerbit, memberikan dampak terbitnya buku peduli terhadap mereka yang
berkebutuhan khusus ( https://drive.google.com/file/d/0B70BFYwlzxMEdUhnNnB3VFI2ejg/view
) dan terbitnya buku puisi dengan judul jadikan aku sahabat ( https://drive.google.com/file/d/0B70BFYwlzxMEeXVjQ0dMY0Fpa2s/view
), dan pemberian kuliah umum dosen tamu Bapak Nurkiyat memberikan dampak yaitu pengetahuan
dan pengalaman mahasiswa menjadi menyeluruh. (10) Pada mata kuliah strategi
belajar mengajar SD, saya meminta mahasiswa untuk membuat video pelaksanaan
metode pembelajaran yang dikemas dengan sebaik mungkin, dan hasil karya mereka
dimasukkan ke youtube pribadi dosen mempunyai dampak terciptanya video
pelaksanaan metode pembelajaran ( https://youtu.be/WWLaFW3Uow4?t=9 dan https://youtu.be/K-Sqo0ShP74?t=5
)
yang dapat menjadi gambaran untuk semua orang. (11)
Mahasiswa diminta untuk membuat lagu/mengubah lagu dengan substansi berisikan
materi pembelajaran di sekolah dasar, yang dikumpulkan via email dengan
mengirimkan link youtube mahasiswa tersebut pada mata kuliah belajar dan
pembelajaran mempunyai dampak yakni memberikan pengalaman dalam menciptakan
inovasi, memiliki pengalaman dalam menggunakan dan memanfaatkan ilmu dan
teknologi (IT), dan hasil cipta mereka bisa digunakan oleh orang banyak,
terciptanya lagu-lagu pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran ( http://dwicahyadiwibowo.blogspot.co.id/2016/05/cara-generatif-hewan-berkembang-biak.html
). (12) Mahasiswa melakukan pidato sebagai seseorang pada mata kuliah
pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia dan penerapan model kreatif Bahasa
Indonesia memberikan dampak yakni memiliki pengalaman dalam berbicara di depan
umum (public speaking), materi yang dipidatokan oleh mahasiswa bermanfaat untuk
orang lain (teman sejawat).
Wednesday, August 10, 2016
Tunjangan Fungsional Dosen dan Perbandingan Dengan Tunjangan Pekerjaan Lainnya di Indonesia
Sebagai jabatan fungsional, Dosen mendapatkan juga tunjangan fungsional. Tunjangan fungsional berbeda setiap jenjangnya: Asisten Ahli, Lektor, Lektor Kepala dan Guru Besar. Berapa besaran tunjangan fungsional dosen?
Berikut tabel tunjangan fungsional dosen menurut Perpres 65 tahun 2007
Nah bagaimana jika kita bandingkan dengan tunjangan fungsional dari jabatan fungsional yang lain, dibawah ini saya sajikan beberapa data tunjangan fungsional darihttp://setagu.net/kenaikan-tunjangan-jabatan-fungsional/#more-2613:
1. Peneliti
Berdasarkan perpres 100 tahun 2012, inilah tunjangan fungsional peneliti:
2. Penyuluh Pertanian
Jenjang Jabatan Perpres 16/2013 Perpres 32/2007 Kenaikan
Utama 1.500.000 600.000 150%
Madya 1.260.000 550.000 129%
Muda 960.000 400.000 140%
Pertama 540.000 270.000 100%
Penyelia 780.000 300.000 160%
Pelaksana Lanjutan 450.000 265.000 70%
Pelaksana 360.000 240.000 50%
Pelaksana Pemula 300.000 – –
3. Pengendali Organisme
Jenjang Jabatan Perpres 16/2013 Perpres 32/2007 Kenaikan
Madya 1.140.000 600.000 90%
Muda 870.000 400.000 118%
Pertama 510.000 270.000 89%
Penyelia 660.000 300.000 120%
Pelaksana Lanjutan 450.000 265.000 70%
Pelaksana 360.000 240.000 50%
Pelaksana Pemula 300.000 – –
4. Pengawas Benih Tanaman
Jenjang Jabatan Perpres 16/2013 Perpres 32/2007 Kenaikan
Madya 1.200.000 600.000 100%
Muda 900.000 400.000 125%
Pertama 540.000 270.000 100%
Penyelia 720.000 300.000 140%
Pelaksana Lanjutan 450.000 265.000 70%
Pelaksana 360.000 240.000 50%
Pelaksana Pemula 300.000 – –
5. Pengawas Bibit Ternak
Jenjang Jabatan Perpres 16/2013 Perpres 32/2007 Kenaikan
Madya 1.200.000 600.000 100%
Muda 900.000 400.000 125%
Pertama 540.000 270.000 100%
Penyelia 720.000 300.000 140%
Pelaksana Lanjutan 450.000 265.000 70%
Pelaksana 360.000 240.000 50%
6. Medik Veteriner
Jenjang Jabatan Perpres 16/2013 Perpres 32/2007 Kenaikan
Utama 1.560.000 950.000 64%
Madya 1.350.000 660.000 105%
Muda 1.080.000 400.000 170%
Pertama 540.000 300.000 80%
7. Paramedik Veteriner
Jenjang Jabatan Perpres 16/2013 Perpres 32/2007 Kenaikan
Penyelia 810.000 300.000 170%
Pelaksana Lanjutan 480.000 265.000 81%
Pelaksana 360.000 240.000 50%
Pelaksana Pemula 300.000 – –
8. Pengawas Mutu Pakan
Jenjang Jabatan Perpres 16/2013 Perpres 32/2007 Kenaikan
Madya 1.200.000 600.000 100%
Muda 900.000 400.000 125%
Pertama 540.000 270.000 100%
Penyelia 720.000 300.000 140%
Pelaksana Lanjutan 450.000 265.000 70%
Pelaksana 360.000 240.000 50%
Pelaksana Pemula 300.000 220.000 36%
9. Analis Kepegawaian
Jenjang Jabatan Perpres 17/2013 Perpres 45/2007 Kenaikan
Madya 1.080.000 500.000 116%
Muda 840.000 375.000 124%
Pertama 480.000 275.000 75%
Penyelia 600.000 350.000 71%
Pelaksana Lanjutan 420.000 265.000 58%
Pelaksana Pemula 330.000 240.000 38%
10. Polisi Kehutanan
Jenjang Jabatan Perpres 18/2013 Perpres 49/2007 Kenaikan
Madya 1.380.000 – –
Muda 1.140.000 – –
Pertama 540.000 – –
Penyelia 840.000 550.000 53%
Pelaksana Lanjutan 510.000 300.000 70%
Pelaksana 360.000 240.000 50%
Pelaksana Pemula 300.000 220.000 36%
11. Penyuluh Kehutanan
Jenjang Jabatan Perpres 19/2013 Perpres 33/2007 Kenaikan
Madya 1.260.000 550.000 129%
Muda 960.000 400.000 140%
Pertama 540.000 270.000 100%
Penyelia 780.000 300.000 160%
Pelaksana Lanjutan 450.000 265.000 70%
Pelaksana 360.000 240.000 50%
12. Penata Ruang
Jenjang Jabatan Perpres 20/2013
Madya 1.260.000
Muda 960.000
Pertama 540.000
13. Penata Laboratorium Pendidikan
Jenjang Jabatan Perpres 21/2013
Madya 1.260.000
Muda 960.000
Pertama 540.000
Penyelia 780.000
Pelaksana Lanjutan 450.000
Pelaksana 360.000
14. Pengembang Teknologi Pembelajaran
Jenjang Jabatan Perpres 22/2013
Madya 1.320.000
Muda 1.020.000
Pertama 540.000
15. Pustakawan
Jenjang Jabatan Perpres Nomor 71/ 2013 Perpres No 47/ 2007 Kenaikan
Pustakawan Utama 1.300.000 700.000 86%
Pustakawan Madya 1.100.000 500.000 120%
Pustakawan Muda 800.000 375.000 113%
Pustakawan Pertama 520.000 275.000 89%
Pustakawan Penyelia 700.000 350.000 100%
Pustakawan Pelaksana Lanjutan 420.000 256.000 64%
Pustakawan Pelaksana 350.000 240.000 46%
16. Pamong Belajar dan Penilik
Jenjang Besaran Kenaikan
Baru Lama Perpres No. 72 /2013 Perpres No 108/ 2007
Pamong Belajar Madya IV 1.000.000 345.000 190%
Pamong Belajar Muda III 750.000 272.000 176%
Pamong Belajar Pertama II 500.000 225.000 122%
Nah, ternyata tunjangan fungsional dosen ternyata jauh lebih kecil dibandingkan peneliti atau penyuluh pertanian dan tidak jauh berbeda dengan tunjangan jabatan fungsional lain baik yang bersifat keahlian maupun yang bersifat keterampilan. Karena sudah berumur cukup lama, sekitar enam tahun, rasanya perlu kiranya perpres 65 tahun 2007 ditinjau ulang dan besaran kenaikan tunjangan fungsional dosen dinaikkan, setidaknya besarannya setara dengan jabatan fungsional peneliti.
Bahkan Kepada PNS Dosen yang kepadanya diberikan penugasan tambahan memimpin sebuah perguruan tinggi sebagai:Rektor
Pembantur Rektor
- Dekan
- Pembantu Dekan
- Ketua Sekolah Tinggi
- Pembantu Ketua
- Direktur Politeknik
- Direktur Akademi
- Pembantu Direktur
diberikan tunjangan dosen dengan nominal yang lebih tinggi sebagai berkut:
BAGAIMANA PEMBAYARAN TUNJANGAN DOSEN?
Tunjangan Dosen dibayarkan secara rutin setiap bulan dan kepada dosen yang bertugas pada lebih dari satu perguruan tinggi hanya akan diberikan satu tunjangan Dosen.
TUNJANGAN DOSEN TIDAK DIBERIKAN KEPADA
a. Dosen tidak tetap atau Dosen Luar Biasa
b. Dosen yang dibebaskan sementara dari jabatannya
c. Dosen yang tidak dapat menjalankan tugasnya dikarenakan sebab lain.
d. Dosen yang diberhentikan sementara dari jabatannya.
Subscribe to:
Posts (Atom)